Unhas Buka Suara soal Chat Staf PPKS Remehkan Trauma Korban Pelecehan

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 29 Nov 2024 19:42 WIB

Humas Unhas  mengatakan oknum staf PPKS itu sudah dipanggil Ketua TPKS untuk menjelaskan kebenaran chat nan meremehkan trauma korban. Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Istockphoto/Coldsnowstorm)

Makassar, CNN Indonesia --

Beredar di media sosial tangkapan layar perbincangan aplikasi pesan alias (chat) korban pelecehan seksual mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin dengan seorang staf Satgas Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) nan diduga merendahkan trauma korban pelecehan seksual.

Pihak rektorat Unhas pun buka bunyi atas viral tangkapan layar itu. Humas Unhas Ahmad Bahar mengatakan oknum staf PPKS itu sudah dipanggil untuk mengklarifikasinya.

"Sudah dipanggil sama Ketua PPKS, kenapa melakukan perihal itu. Itu hanya inisiatif sendirinya [staf PPKS]," kata Ahmad, Jumat (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sudah diperiksa, Ahmad mengaku hingga saat ini belum ada hukuman kepada staf PPKS Unhas tersebut akibat menghubungi korban tanpa diketahui Ketua PPKS Unhas, Prof Farida Patittingi.

"Baru dipanggil dan dipelajari sebelum diberikan sanksi," ungkapnya.

Sebelumnya, viral unggahan di media sosial nan memperlihatkan sejumlah potongan tangkapan layar hasil chat antara korban dan staf PPKS Unhas mengenai hukuman nan dijatuhkan kepada pengajar FIB nan hanya skorsing dua semester tidak mengajar.

Di dalam tangkapan layar chat tersebut, staf PPKS Unhas diduga memberikan pembelaan atas hukuman nan dijatuhkan kepada pengajar cabul. Namun, tidak mempertimbangkan kondisi ilmu jiwa korban nan mengalami trauma berat.

"Kalau dipikir lebih siksa lagi Pak Firman dengan hukuman ini. Bayang kami jika ada SK begininya nan berkepentingan tidak bisami naik jabatan," demikian salah satu pesan staf PPKS Unhas kepada korban.

Kemudian korban mempertanyakan mengenai kondisi nan alaminya hingga mengalami trauma berat. Staf PPKS Unhas itu pun menjawab perihal tersebut bisa diatasi dengan mendapatkan pendampingan pelayanan psikologi.

"Itumi dek, kami berikan jasa psikologi. Dipecat pun dek, ndak jamin lenyap trauma mu," katanya.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional