TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas Djiwandono, menyatakan bahwa ASEAN telah membuktikan ketangguhan ekonominya. Dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,9 US$, ASEAN disebut telah meningkatkan kontribusinya terhadap PDB duni dari 3,4 persen di tahun 2021 menjadi 3,6 persen di tahun 2023. ASEAN juga disebut mempunyai pertumbuhan ekonomi melampaui rata-rata global.
“Pertumbuhan ekonomi ASEAN di tahun 2024 diproyeksikan bakal menjadi nan tertinggi di dunia, mencapai 4,5 persen, sementara di sisi lain pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan sebesar 3,2 persen,” ujar Thomas dalam sambutannya pada peresmian ASEAN Treasury Forum, Kamis, 3 Oktober 2024 di Bali.
Ekonomi ASEAN, menurut Thomas, juga telah melewati banyak ujian nan bisa menjadi bukti kuat ketangguhannya. Mulai dari krisis finansial Asia di tahun 1997, krisis ekonomi dunia di tahun 2008, hingga krisis di masa pandemi Covid-19 lalu. Ketahanan kolektif ekonomi area ini menurutnya berakar dari keahlian negara-negara ASEAN untuk beradaptasi terhadap perubahan global.
“Selama dua dasawarsa terakhir, ASEAN telah mendapatkan reputasi dunia atas ketangguhannya (dalam ekonomi),” kata Thomas nan berkawan disapa Tommy tersebut.
Iklan
Selain itu, Thomas juga menyebut ASEAN mendapat perhatian dari penanammodal global. Ia mengklaim, berasas data, total Foreign Direct Investment (FDI) nan masuk ke ASEAN mencapai nomor 17 persen di tahun 2022. Hal ini membikin ASEAN menjadi salah satu penerima FDI tertinggi dibanding negara-negara berkembang lainnya.
Ke depan, Thomas merasa krusial bagi negara-negara di ASEAN untuk terus memperkuat ketahanan dan konektivitas area untuk mencapai pembangunan ekonomi nan berjangka panjang. Oleh karenanya, Thomas berpandangan ada suatu kebutuhan mendesak bagi ASEAN untuk sesegera mungkin melalukan penyelarasan kebijakan finansial regional.
Pilihan Editor: Thomas Djiwandono Pastikan Program Quick Win Prabowo Tak Ganggu Kementerian