TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) alias Whoosh belakangan menjadi sorotan, lantaran telah menanggapi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk nan menyebut perusahaan ini merugi akibat proyek kereta cepat. Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa dan Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga telah menanggapi soal kerugian nan disampaikan oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA, Agung Budi Waskito.
1. KCIC Menanggapi
Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melalui Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa menanggapi pernyataan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (Persero) Tbk alias WIKA, nan mengatakan perusahaannya merugi, lantaran proyek kereta sigap alias Whoosh.
“Proyek Kereta Cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak perihal nan telah dikoordinasikan berbareng seluruh stakeholder yang terlibat,” kata Eva, Selasa, 16 Juli 2024.
Ia menjelaskan, pembangunan kereta sigap ditujukan untuk kemajuan transportasi di Indonesia dengan angan meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung. Adapun mengenai klaim penyertaan modal triliunan dari WIKA, dia mengatakan semua sudah sesuai alurnya. “Dapat kami sampaikan bahwa dalam prosesnya semua nan berangkaian dengan penagihan di KCIC, kudu melalui prosedur manajemen agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,” katanya.
2. Penumpang
Selaku General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menjelaskan soal minat masyarakat untuk menggunakan Whoosh. Penumpang kereta sigap Whoosh nan telah mencapai 4 juta orang sejak dioperasikan pada 17 Oktober 2023.
"Dan, gambaran kepuasan masyarakat terhadap jasa kereta sigap Whoosh nan nyaman, cepat, dan efisien," katanya pada, Selasa, 16 Juli 2024, dikutip dari Antara.
Whoosh melayani perjalanan empat stasiun, ialah Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. "Stasiun Padalarang, saat ini tercatat sebagai salah satu stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi setelah Halim," ucapnya.
3. Bertahap
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Whoosh terus menunjukkan peningkatan keahlian secara bertahap.Arya menyebut, saat ini PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium beberapa perusahaan nan terlibat dalam proyek KCJB terus meningkatkan operasionalnya secara bertahap.
Iklan
"Target kami kan 60-an trayek dia, bolak-balik setiap hari, sekarang tetap 40-an, berjenjang kan. Target awalnya itu mungkin 30-an, sekarang (penumpang) sudah 21 ribuan, enggak mungkin kan misalnya orang baru jualan masa langsung tercapai. Dia berjenjang tapi kan sekarang sudah bagus," kata Arya, Senin, 15 Juli 2024 dikutip dari Antara.
4. Penumpang
Eva Chairunisa menjelaskan, Whoosh telah mengalami peningkatan volume penumpang nan cukup signifikan. “Dari 14 perjalanan perhari pada Oktober 2023, saat ini sudah terdapat 48 perjalanan perhari dengan headaway hingga 30 menit,” kata Eva, Sabtu, 13 Juli 2024, dikutip dari Antara.
5. WIKA Merugi
Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito mengatakan perusahaan nan dipimpinnya tetap merugi pada 2023. Menurut dia, akibat proyek kereta sigap Whoosh. Agung menyebut kerugian itu memaksa emiten berkode saham WIKA tersebut menerbitkan obligasi.
Agung mengatakan WIKA juga tertekan lantaran PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) nan merugi. PSBI merupakan anak upaya dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) nan mempunyai kebanyakan saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebesar 60 persen. Adapun Wika mempunyai 38 persen saham PSBI.
“Kami itu memang nan paling besar lantaran dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari penyertaan saja kami sudah Rp6,1 triliun. Kemudian nan masih dispute sekitar Rp5,5 triliun, sehingga nyaris Rp12 triliun," kata Agung dalam tanya jawab saat dengan Komisi VI DPR, pada Senin, 8 Juni 2024.
ADIL AL HASAN | ILONA ESTHERINA | ANTARA
Pilihan Editor: Duduk Perkara Kereta Cepat Whoosh Dituding Jadi Penyebab Wika Merugi Rp7,12 triliun