TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan namalain Zulhas mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah meminta sasaran swasembada pangan dipercepat. Swasembada pangan nan semula dibidik bakal terwujud pada 2028 sekarang diharapkan tercapai pada 2027.
“Perintah Presiden swasembada 2028, sekarang sudah maju lagi,” ucap Zulhas usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Setingkat Menteri Bidang Pangan di Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 21 November 2024.
Zulhas mengatakan, keputusan percepatan swasembada pangan ini diumumkan Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Prabowo mengumumkan, pemerintahan berencana mengatasi kekurangan pangan dalam 3 tahun dan swasembada daya dalam 4 tahun.
“Jadi tinggal tahun depan, kan, tahun satunya sudah tuh sampai. Jadi kita punya waktu dua tahun. Dua tahun kudu bekerja keras,” kata Zulhas.
Karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan kementerian dan lembaga di bagian pangan nan dikoordinasikannya kudu bekerja cepat. Ia mengatakan para pejabat setingkat menteri itu telah mempunyai semangat nan sama untuk mencapai swasembada pangan.
Di Rakortas itu, Zulhas dan para pejabat setingkat menteri membahas sejumlah pasal dalam Peraturan Presiden (Perpres) nan sekarang tengah dipersiapkan pemerintah. Salah satu substansi nan dibahas ialah mengembalikan kegunaan Perusahaan Umum (Perum) Bulog sebagai lembaga pelayanan publik, bukan lagi komersial.
“Enggak bisa komersial lagi. Kalau komersial kelak beli jagung rakyat, beli gabah itu kadang-kadang hitung-hitungan. Bulog ini untung apa rugi, jika rugi diperiksa, ya susah,” kata Zulhas.
Eks Menteri Perdagangan ini menyebut para pejabat setingkat menteri telah menyepakati perubahan kelembagaan Bulog dalam rapat itu. Namun, pembahasan lebih terperinci bakal dilakukan pada pekan depan.
Sejumlah pejabat setingkat menteri datang dalam rapat itu. Mereka di antaranya Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil, Direktur Perusahaan Umum (Perum) Bulog Wahyu Suparyono, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Panggabean.