Fakta Menarik dari Starlink yang Sudah Uji Coba di Bali, Berikut Asal Elon Musk Beri Nama Itu

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, JakartaPada 19 Mei 2024, CEO SpaceX, Elon Musk mengikuti proses uji coba jasa internet Starlink nan resmi dipasang di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. Pemasangan ini sekaligus menjadi penanda awal Starlink masuk ke Indonesia.

“Ini (Starlink) untuk kesehatan dan saya rasa bisa ditransformasikan untuk pendidikan juga, jika Anda bisa mengakses internet, Anda bisa pelajari segalanya,” ucap Elon Musk, pada 19 Mei 2024.

Starlink nan bakal diadakan di Puskesmas Denpasar tersebut menyimpan beberapa kebenaran menarik sebagai berikut, yaitu:

Penamaan 

Menurut Elon Musk, nama "Starlink" berasal dari novel 2012 The Fault in Our Stars karya John Green. Novel ini mengisahkan tentang Hazel Lancaster menderita kanker stadium akhir nan jatuh cinta kepada Augustus dengan penderitaan sama. Novel ini membawa kebenaran bahwa rasa sakit emosional adalah perihal nan tetap dari manusia. Namun, orang bisa memilih dengan siapa dapat membagi rasa sakit itu.

Beroperasi pada Sistem Operasi Linux Sumber Terbuka

Starlink melangkah pada sistem operasi sumber terbuka Linux. Starlink menjadi sistem operasi cuma-cuma nan dibagikan secara terbuka dan dapat disesuaikan untuk perangkat keras komputer spesifik. Selain itu, sistem operasi berbasis Linux dapat memanfaatkan repositori program dan perangkat sumber terbuka di seluruh bumi sehingga dapat membikin prototipe dengan cepat.

Dapat Menjadi Layanan Lokasi

Ada beberapa permintaan untuk menggunakan konstelasi Starlink sebagai posisi, navigasi, dan jasa waktu nan mirip dengan GPS, tetapi Elon menolaknya. Meskipun ditolak, tetapi tim peneliti Universitas Texas, Austin menemukan langkah mewujudkan permintaan itu dengan merekayasa kembali sinyal Starlink. Sinyal suar berulang dari rasi bintang Starlink nan dirancang untuk membantu penerima di darat terhubung dengan satelit. Dengan demikian, Starlink dapat digunakan untuk membentuk sistem navigasi.

Jumlah Orbit

Iklan

Mengacu Space, menurut Astronom, Jonathan McDowell, pada April 2024, terdapat 5.874 satelit Starlink di orbit dengan 5.800 satelit di antaranya sedang beroperasi. Namun, ukuran dan skala proyek Starlink mengkhawatirkan para astronom lantaran objek terang nan mengorbit bakal mengganggu pengamatan alam semesta. 

Jangkauan 

Starlink cocok untuk wilayah nan mempunyai konektivitas tidak dapat diandalkan alias sama sekali tidak tersedia. Orang di seluruh bumi menggunakan Starlink untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan, jasa kesehatan, dan support komunikasi selama musibah alam.

Kecepatan Tinggi

Starlink mempunyai kecepatan berbeda nan diungkapkan oleh pengguna Asep Indrayana, penduduk Cigugur Girang, Bandung Barat. “Paling sigap 360 Mbps, rata-rata 250 Mbps (jika dipakai di rumah),” katanya, pada 6 Mei 2024. 

Starlink memang menjanjikan internet dengan kecepatan tinggi, termasuk di wilayah terpencil. Akibatnya, jasa ini lebih mempermudah pengguna di area tersebut untuk streaming, panggilan video, game online, dan kerja jarak jauh.

Dilansir laman resmi Starlink, anak upaya SpaceX ini menawarkan paket langganan mencakup info berkecepatan tinggi tanpa pemisah di darat tanpa komitmen jangka panjang. Bahkan, Starlink menyatakan layanannya tahan cuaca, meskipun berada di wilayah bersalju, hujan es, hujan, lebat, serta angin kencang. 

RACHEL FARAHDIBA R  | AISHA SHAIDRA I  MITRA TARIGAN

Pilihan Editor: Elon Musk Bawa Starlink ke Indonesia, Ini Tantangan nan Dihadapi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis