Kemendag dan Pelaku Industri Kreatif Dorong UKM Masuk Pasar Internasional

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan buat perjanjian kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk mendorong pelaku upaya mini dan menengah (UKM) berorientasi ekspor dan pelaku industri imajinatif sektor animasi, komik dan gim (animation, comic, and game alias ACG) serta Licensing-Merchandising (lisensi merek) memasuki pasar internasional. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi dengan Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk Riza Deliansyah, ketua dari Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, ketua Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) Sunny Go, Chairman Cipta Karsa Adi Karya (CAKRA) Ivan Chen, ketua Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) Daryl Wilson, serta ketua Association of Licensing Merchandising Indonesia (ALMI) Handari Kunti menandatangani kesepakatan kerja sama (MoU) pada Senin, 20 Mei 2024 kemarin di Jakarta.

"Saya meyakini bahwa para mitra kami, ialah PT Astra International Tbk. dan asosiasi animasi, komik, dan gim (ACG) serta licensing-merchandising menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam mendorong peningkatan kapabilitas UKM Indonesia untuk menjadi bagian, tidak hanya di lokal, namun juga di pasar global,” kata Direktur Jenderal PEN, Didi Sumedi  melalui keterangan tertulisnya pada Senin, 20 Mei 2024.

Didi mengatakan kesepakatan itu mencakup beragam aktivitas termasuk penyebarluasan info ekspor kepada UKM nan menjadi bimbingan maupun personil dari masing-masing mitra, penguatan pedoman data, peningkatan daya saing produk, peningkatan akses pasar, penyediaan prasarana bisnis, termasuk pemanfaatan para perwakilan perdagangan di luar negeri, dan akomodasi promosi.

“Langkah ini bermaksud memperkuat sektor UKM, mendorong peningkatan ekonomi nasional, serta menciptakan lingkungan upaya nan inklusif dan berkepanjangan bagi pelaku UKM di dalam negeri, terutama melalui peningkatan kapabilitas dan promosi untuk memasuki pasar ekspor,” ujarnya.

Dia menyatakan PT Astra International Tbk telah melakukan pemberdayaan masyarakat desa ialah Desa Sejahtera Astra (DSA) serta dianggap memberikan banyak sumbangsih dalam peningkatan nilai tambah dan nilai ekonomi bagi produk Indonesia. Kemudian, sektor ACG serta licensing-merchandising nan diwakili oleh lima asosiasi merupakan salah satu subsektor ekonomi imajinatif nan menjadi pengganti sumber devisa negara ke depan. 

Iklan

Didi menyebut subsektor itu mempunyai potensi nan cukup besar untuk dikembangkan dalam menggerakkan ekonomi nasional, khususnya meningkatkan ekspor Indonesia, tidak hanya dari produk nan dihasilkan, tapi juga dalam bagian jasa.

"Melalui kerjasama ini, kami wujudkan visi berbareng untuk membangun ekosistem UKM nan tangguh, inovatif, dan berkekuatan saing tinggi di pasar global. Dengan demikian, upaya UKM tersebut dapat berkepanjangan dan membawa akibat ekonomi nan lebih luas,” tuturnya.

Menurutnya Kementerian Perdagangan secara rutin telah melakukan promosi ekspor dengan pameran produk salah satunya penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI). Tahun 2023 TEI sukses mencapai transaksi USD 30,5 miliar dan total visitor 33 ribu orang.

Didi meyakini, kerja sama ini bakal memberikan kontribusi dan menciptakan pengaruh berganda nan lebih banyak bagi masyarakat Indonesia. “Semoga inisiasi ini menjadi salah satu pendorong tumbuh dan berkembangnya UKM Indonesia," katanya.

Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis