PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri teknologi terus berlanjut, kali ini menghantui beberapa perusahaan teknologi raksasa seperti Samsung dan Apple.

Samsung Electronics, salah satu produsen ponsel, TV, dan chip memori terbesar di dunia, berencana untuk memangkas hingga 30 persen dari staf luar negerinya di beberapa divisi. Langkah drastis ini mencakup pengurangan tenaga kerja di bagian penjualan dan pemasaran sebesar 15 persen serta staf manajemen hingga 30 persen.

Dikutip dari Reuters, kebijakan ini bakal bertindak di seluruh wilayah operasional Samsung, termasuk Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika, dan bakal diterapkan sebelum akhir tahun 2024. Meski jumlah pasti tenaga kerja nan bakal terdampak belum jelas, beberapa laporan mengindikasikan bahwa ribuan pekerja di seluruh bumi bakal kehilangan pekerjaan mereka.

Di India, salah satu pasar terbesar bagi Samsung, sekitar 1.000 orang tenaga kerja diperkirakan bakal terkena akibat PHK ini. Langkah serupa juga dilaporkan terjadi di China, di mana sekitar 30 persen staf di bagian penjualan perusahaan tersebut bakal kehilangan pekerjaannya.

Dalam pernyataannya, Samsung menyebut bahwa penyesuaian jumlah tenaga kerja di beberapa operasi luar negeri adalah perihal rutin nan dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi. Samsung juga menegaskan bahwa langkah ini tidak bakal berakibat pada staf di bagian produksi.

Selain Samsung, Apple juga dikabarkan terpaksa merumahkan karyawannya meski dalam skala lebih kecil. Dikutip dari TheVerge, Apple baru-baru ini memangkas sekitar 100 pekerjaan di bagian jasa digital mereka, termasuk tim nan mengelola aplikasi Apple Books dan Apple Bookstore, serta beberapa posisi teknis dan jasa seperti Apple News.

Apple, nan sebelumnya dikenal sangat jarang melakukan PHK besar-besaran, sekarang mulai merombak strategi upaya mereka, terutama di sektor nan dianggap kurang prioritas. CEO Apple, Tim Cook, pernah mengatakan bahwa PHK adalah opsi terakhir bagi perusahaan.

Namun, sejak awal tahun 2024, Apple telah melakukan beberapa kali pengurangan tenaga kerja, termasuk di proyek mobil dan tampilan smartwatch nan dibatalkan pada bulan April, serta di beberapa tim ritel korporat mereka.

MUHAMMAD RAFI AZHARI | REUTERS | THE VERGE

Pilihan Editor: PHK dan Anjloknya Industri Manufaktur

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis