Suasana Mencekam hingga Bentrok di Menara Kadin, Kubu Pendukung Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Saling Tuding

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Rombongan laki-laki berkendara sepeda motor bergegas meninggalkan Menara Kamar Dagang dan Industri alias Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin malam lalu,16 September 2024. Mereka tampak kalang-kabut saat memandang mobil dan motor patroli kepolisian berdatangan. Tampak salah satu dari rombongan berkendaraan motor itu melarikan diri dengan berbonceng tiga.

Peristiwa ini bermulai dari kehadiran rombongan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid ke gedung tersebut beberapa jam sebelumnya. Mereka bermaksud mengambil sejumlah arsip nan tetap berada di tempat itu. Namun mereka kandas melakukannya lantaran dihalau oleh petugas keamanan.

Seorang staf Arsjad bercerita, kubu Anindya Bakrie alias Anin nan mengerahkan preman-preman untuk mengadang Arsjad. “Yang menyewa dan mendatangkan orang-orang Ambon ini si Taufan, menantu Aburizal Bakrie,” ucapnya, Selasa, 17 September 2024. Dia menduga mereka adalah orang suruhan John Kei, preman kawakan di Jakarta.

Suasana memanas. Bersama golongan Arsjad, datang sejumlah orang dari organisasi kemasyarakatan alias ormas Pemuda Pancasila. Staf Arsjad menyatakan mereka hanya rekan. Ketika situasi makin tak terkendali, mereka memanggil polisi. Kericuhan bercempera ketika Brimob mulai berdatangan.

Staf Arsjad ini bercerita, mereka dilempari kaleng oleh golongan pendukung Anindya Bakrie. Tak hanya kaleng, dia menuding mereka menggunakan senjata tajam. “Ada parang … parang … parang …,” katanya sembari bergidik ngeri, menirukan seruan orang-orang waktu itu. Dia mengakui salah seorang rekan mereka nan merupakan personil Pemuda Pancasila sampai terluka hingga dibawa ke rumah sakit.

Siangnya, Kadin ketua Arsjad Rasjid terpaksa kembali menggelar bertemu pers tentang hasil investigasi mereka terhadap di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, tak jauh dari Menara Kadin.

“Kami cinta damai. Kami hindari konfrontasi secara langsung,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Kadin Indonesia, Dhaniswara Harjono. Kuasa norma Kadin Indonesia, Hamdan Zoelva, mengaku bakal menempuh jalur norma jika ditemukan unsur dugaan pidana dalam peristiwa ini.

Cerita Versi Kubu Anindya Bakrie

Wakil Ketua Organizing Committee Munaslub Kadin Indonesia, Nofel Saleh Hilabi, angkat bicara soal sosok Taufan Eko Nugroho Rotorasiko nan disebut-sebut sebagai orang nan menggerakkan para preman untuk menggeruduk Menara Kadin. 

Nofel menyatakan menantu Aburizal Bakrie itu tak pernah melarang siapa pun berasosiasi dengan Kadin Indonesia ketua Anin. Namun, dia meminta semua personil menghormati hasil Munaslub nan telah melahirkan kepengurusan baru. “Taufan tak pernah menutup pintu,” ucapnya saat dihubungi Tempo, Selasa malam, 17 September 2024.

Iklan

Dari sisi kubu Anindya Bakrie, Nofel bercerita, lantai 3 Menara Kadin pada Senin malam tiba-tiba didatangi sekelompok orang berpakaian preman. Mereka mengatasnamakan Kadin di bawah ketua Arsjad Rasjid.

Saat itu, Taufan belum pulang. Dia dan rekan-rekannya baru saja selesai menggelar aktivitas peringatan Maulud Nabi di lantai 29.

Mendengar keributan di bawah, Nofel berbareng Anindya dan Tufan turun ke lantai 3 untuk memeriksa. Mereka berprasangka lantaran meskipun mengatasnamakan suruhan Arsjad, orang-orang ini tak berpakaian layaknya pengusaha.

Karena itu, sekuriti menghalau mereka. Dia menyebut orang-orang ini menggedor-gedor pintu hingga memecahkan kaca. Menurut dia, Arsjad justru tak datang dalam rombongan itu.

Nofel mengaku dia nan justru memanggil Kepolisian Resor alias Polres Jakarta Selatan untuk menertibkan situasi. Polisi datang sekitar pukul 11 malam. “Saya mewakili Pak Anin menghubungi Polres Jakarta Selatan. Kebetulan di bawah wilayah norma Jakarta Selatan,” kata laki-laki nan mengaku personil Tim Pemenangan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia ini.

Ketika ditanya apakah kubu Anin mengerahkan kekuatan balasan, Nofel membantah. Dia juga mengaku tak tahu pasti ihwal adanya orang dari kubu Arsjad nan terluka. Namun, dia mengaku mendengar info dari sekuriti memang ada nan cedera. Lewat tengah malam, pukul 00.30, situasi di Menara Kadin baru betul-betul klir.

Tempo telah berupaya menghubungi Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Rahmat Idnal. Namun hingga buletin ini ditulis, pesan nan dikirimkan Tempo ke nomor selulernya belum berbalas.

Pilihan Editor: Kadin Pecah, Arsjad Rasjid Sayangkan Reputasi Organisasi Itu di Mata Internasional

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis