Sudah Turun Status, Gunung Marapi Erupsi Lagi Pagi ini

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 05 Jul 2024 08:38 WIB

Gunung Marapi di Sumbar mengalami erupsi pada Jumat (5/7) pagi dengan lontaran abu 800 meter dari atas puncak. Gunung Marapi di Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, CNN Indonesia --

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi meskipun sudah turun status dari level III alias Siaga ke level II Waspada.

Pada Jumat (5/7) pagi, Marapi meletus dan mengeluarkan lontaran abu vulkanik setinggi 800 meter dari atas puncak.

Letusan tercatat pukul 06.36 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6.2 milimeter dengan lama 52 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 05 Juli 2024 pukul 06:36 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak," kata Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi kepada CNNIndonesia.com.

Ia menyebut, erupsi disertai lontaran abu vulkanik nan mengarah ke utara.

"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6.2 milimeter dan lama 52 detik," tambahnya.

Sejak 1 Juli 2024 lalu, status Gunung Marapi sudah diturunkan dari Siaga menjadi Waspada, lantaran intensitasnya sudah dianggap menurun.

Meskipun statusnya diturunkan, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki tetap diminta tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari puncak,

Masyarakat juga diminta tetap mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar alias banjir lahar nan dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Gunung Marapi mengalami erupsi besar pada awal Desember 2024 silam, nan menyebabkan 24 orang pendaki tewas lantaran terjebak di atas puncak.

Setelahnya, erupsi tak pernah berakhir dan gunung terus mengeluarkan abu vulkanik. Puncaknya, tumpukan abu vulkanik itu berubah menjadi musibah banjir bandang dan banjir lahar dingin nan menerjang pada pertengahan Mei lalu.

Musibah tersebut menyebabkan 62 orang tewas, 10 orang lenyap dan puluhan lainnya mengalami luka serius.

Selain itu, kerusakan bentuk terjadi di 3 daerah, ialah Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. Hingga kini, jalur utama Padang-Bukittinggi tetap terputus total akibat musibah itu.

(ned/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional