Aceh Besar Berlakukan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 09 Jul 2024 14:02 WIB

Sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Besar dilanda kekeringan sejak Mei 2024 lalu, sumur hingga sawah penduduk mengalami kekeringan. Ilustrasi kekeringan. Sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Besar dilanda kekeringan sejak Mei 2024 lalu, di mana sumur hingga sawah sampai kering. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Banda Aceh, CNN Indonesia --

Sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh dilanda kekeringan sejak Mei 2024 lampau dan nan terparah terjadi di Kecamatan Lhoknga. Dilaporkan sumur-sumur penduduk hingga sumber pengairan sawah juga kering.

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyebut pihaknya sudah memberlakukan status siaga darurat musibah kekeringan, khususnya di Kecamatan Lhoknga.

Dia mengatakan penetapan status darurat tersebut adalah untuk memaksimalkan penanganan terdampak kekeringan. Dia mengatakan dengan status tersebut maka penanganan darurat kekeringan bakal lebih terukur, melibatkan personel dari lembaga mengenai lebih maksimal, termasuk membikin sebuah skema operasional nan lebih teratur hingga tidak malah terkesan tumpang tindih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita telah membahas melalui rangkaian rapat nan melibatkan legislatif, hingga lahir keputusan penetapan Siaga Darurat Bencana," kata Iswanto kepada wartawan, Selasa (9/7).

Iswanto menerangkan untuk di Kecamatan Lhoknga, saat ini pihaknya sudah mendirikan posko pendistribusian air bersih nan sudah beraksi di instansi camat setempat.

Sementara itu Kepala BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan posko itu untuk mempermudah penanganan pendistribusian air bersih hingga tempat penduduk menyampaikan info terkini soal situasi kekeringan di wilayah mereka masing-masing.

"Kekeringan nan melanda area Lhoknga sudah terlalu panjang, sehingga BPBD Aceh Besar mengambil kendali untuk penanganan kesiapan air bersih akibat dampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga," katanya.

Ridwan mengatakan para camat dan kepala desa di wilayah terdampak juga kudu aktif menyampaikan laporan kepada petugas piket nan ditempatkan di posko soal kebutuhan air bersih untuk masyarakat guna segera ditindaklanjuti BPBD.

Dia menerangkan, sejauh ini rata-rata mobil tangki nan dikerahkan untuk kebutuhan air bersih untuk penduduk nan terdampak kekeringan sebanyak 10 unit sampai 15 unit armada.

Air tersebut dipasok setiap hari dengan menggunakan mobil tangki baik itu dari BPBD, PDAM Tirta Mountala dan dibantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh.

"Pendistribusian air bersih untuk penduduk di Kecamatan Lhoknga disesuaikan dengan permintaan dan laporan nan disampaikan oleh masing-masing kepala desa," katanya.

(dra/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional