GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan sudah ada 86.600 orang nan melamar pekerjaan menggunakan aplikasi ketenagakerjaan "Nyari Gawe." Dedi meminta perusahaan terus melakukan pembaruan info mengenai dengan jumlah pelamar nan sudah diterima kerja.
Dedi meminta Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Waktu Astutik, mengawal pembaruan info jumlah pelamar kerja nan sekarang resmi diterima kerja. "Bu Ning, tolong perusahaannya aktif memperbaharui ya agar kita terus mempunyai info valid," kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dedi mengatakan pemilik perusahaan kudu mengubah langkah pandangnya terhadap pelamar kerja. Selama ini, kata dia, perusahaan memberikan syarat kepada pelamar kerja untuk mempunyai sertifikat skill seperti kursus akuntansi, otomotif, tata boga, dan nan lainnya.
Namun, lanjut Dedi, pelamar kerja merupakan subjek dan bukan objek, sehingga sisi humanis nan lebih diutamakan dalam sistem ketenagakerjaan. "Mereka (pekerja) adalah pemilik perusahaan sama dengan ketua perusahaan. Dia adalah pemegang saham dalam corak sumber daya nan melahirkan produktivitas dalam industri," ujarnya.
Ning Wahyu Astutik mengatakan bakal mendukung penuh aplikasi "Nyari Gawe" besutan Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu. Menurut dia, Apindo bakal mendorong perusahaan nan berada di bawah naungannya untuk memperbaharui info jumlah pelamar nan sudah diterima bekerja. "Saya bakal sorong perusahaan di Jawa Barat untuk memperbaharui terus info dan menggunakan aplikasi "Nyari Gawe" ini dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Adi Komar mengatakan 64 perusahaan sekarang sudah terdaftar dalam aplikasi "Nyari Gawe." Menurut dia, aplikasi itu memungkinkan perusahaan memasang dan mengelola lowongan kerja, hingga melakukan proses rekruitmen via aplikasi nan disebut sudah didukung menggunakan logika imitasi (AI) itu.
“Kami terus mengembangkan fitur aplikasi sesuai masukan dari perusahaan dan pengguna. Tujuannya agar ekosistem ketenagakerjaan di Jabar semakin terhubung dan efisien,” kata Adi. "Nyari Gawe," lanjut dia, menjadi wadah digital nan bisa menampung semua lowongan kerja dan dapat diakses oleh penduduk Jawa Barat untuk melamar kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mengatakan nomor pengangguran di Jawa Barat pada Februari 2025 mencapai 1,81 juta orang alias 6,74 persen.
Angka itu, kata dia, menurun 0,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, Oka mengatakan, tantangan bagi Pemprov Jawa Barat meningkat lantaran pengangguran didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) nan semestinya bisa mudah bekerja lantaran terintegrasi dengan kurikulum vokasi.