Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama namalain Ahok mengatakan untuk mengatasi masalah-masalah di Jakarta, nan krusial adalah eksekusi, bukan hanya kajian saja.
Menurutnya, kebijakan nan diambil pemerintah kadang tak populer, namun membawa akibat baik untuk Jakarta.
"Yang paling krusial bagi saya bukan kajian-kajian, kita tahu terlalu banyak, nan paling krusial Anda berani eksekusi, enggak? Kadang kita tidak terkenal tapi demi untuk Jakarta lebih baik, ketenaran itu tidak penting, hanya sementara, jika ketenaran hanya pencitraan," kata Ahok dalam video di akun YouTube-nya, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi saya nan paling krusial adalah melakukan eksekusi sehingga kita meninggalkan legacy [warisan]," imbuh politikus PDIP tersebut.
Apartemen sewa bulanan murah di Jakarta
Dalam video tersebut, Ahok juga mengusulkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi masalah di Jakarta. Salah satunya soal kemacetan.
Ahok mengusulkan pemerintah untuk menyediakan apartemen sewa bulanan murah di kota. Ia mengatakan saat ini, banyak family mini nan tidak bisa membeli rumah di Jakarta.
Keluarga-keluarga mini ini, kata dia, menghabiskan waktu 4-5 jam dalam perjalanan untuk bekerja di Jakarta.
"Tentu tidak bisa beli rumah di Jakarta nan begitu mahal. Di semua kota maju, tentu nilai rumah bakal mahal, lantaran itu pemerintah lah nan menyediakan apartemen sewa bulanan nan murah, ibaratnya dulu saya sampaikan, sewa apartemen seperti tinggal di rumah kos, nilai kos," kata Ahok.
Ahok menyatakan dengan begitu, para pekerja ini bakal kembali ke rumahnya di akhir pekan. Kendaraan-kendaraan nan masuk ke Jakarta di hari kerja pun berkurang.
"Mungkin di akhir pekan dia baru kembali ke rumahnya, dia bisa menyicil duit dari leasing mobil, BBM, tol, dia bisa pakai untuk tabungan. Dengan langkah seperti itu lah, kita berambisi kendaraan nan masuk, nan bekerja di ibu kota, selain ada kendaraan umum, ada LRT, MRT, itu bisa nolong," ujarnya.
Tempat parkir luas dan murah
Cara lain adalah membangun tempat parkir-parkir nan luas dan murah.
Ahok mengungkap saat menjadi Gubernur DKI hingga 2017 lalu, dia mempunyai angan untuk membangun ruang parkir bawah tanah di Monas.
"Dulu konsep saya membangun di bawah Monas, nan nyaris 70 hektare jika enggak salah ukurannya, itu bangun parkir bawah tanah. Sehingga kendaraan nan mau masuk ke Sudirman-Thamrin nan begitu macet, mereka bakal parkir di sana," kata laki-laki nan kalah dalam Pilgub DKI 2017 itu.
Aturan jalan berbayar elektronik
Solusi lain nan bisa diambil, menurutnya adalah penerapan kebijakan jalan berbayar elektronik alias electronic road pricing (ERP).
Berbeda dengan tol dalam kota, Ahok mengatakan Pemprov bisa mengatur sendiri jika ERP diterapkan.
"Kita bisa mengatur dengan baik harganya, bisa kita turunkan, jika perlu kita gratiskan. Jadi ERP berfaedah bukan untuk menarik duit pemakai kendaraan bermotor. Itu jadi perangkat untuk mengendalikan jalur nan bakal dilewati orang," katanya.
(yoa/kid)
[Gambas:Video CNN]