Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, angkat bicara soal usulan anggaran lembaga nan dipimpinnya hanya disetujui tak sampai separuhnya oleh DPR. Adapun pagu anggaran Kementerian Investasi pada tahun depan dipatok sebesar Rp 681,88 miliar.

"Karena memang anggarannya ini kan cukup jauh dari nan kami minta sebesar Rp 1,5 triliun. Kurang lebih itu hanya 43-44 persen nan diberikan," kata Rosan kepada wartawan di Gedung Nusantara I, Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 12 September 2024.

Sebelumnya, DPR telah memutuskan pagu anggaran Kementerian Investasi pada 2025 dipatok lebih rendah dibanding anggaran pada 2024. Rosan menilai alokasi anggaran itu tak sebanding dengan peningkatan sasaran investasi pada tahun depan nan dipatok sebesar Rp 1.905 triliun. Angka itu naik dari sasaran investasi pada 2024 sebesar Rp 1.650 triliun.

Menurut Rosan, pagu anggaran sebesar Rp 681,88 miliar pada 2025 dari rencana kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,57 triliun artinya kurang lebih hanya 43,39 persen dari kebutuhan pembiayaan nan disetujui. Pagu anggaran pada 2025 ini lebih rendah dibandingkan pagu anggaran 2024 nan dipatok Rp 1,23 triliun, alias turun 44,5 persen dari pagu anggaran Kementerian Investasi tahun ini.

Ia menyatakan pagu anggaran nan turun itu bertolak belakang dengan sasaran investasi melonjak jadi 1.900 triliun pada tahun depan. "Apalagi kita mempunyai sasaran (pertumbuhan ekonomi) sampai ke 8 persen," tutur dia.

Lebih jauh, Rosan menilai sasaran pertumbuhan ekonomi dan investasi nan dipatok untuk tahun depan itu bakal menghadapi sejumlah tantangan lantaran anggaran kementeriannya dipangkas. Turunnya anggaran Kementerian Investasi itu, menurut dia, juga bisa berakibat ke pembuatan lapangan kerja.

Iklan

"Tadi disampaikan juga penyerapan tenaga kerja bisa terdampak, sedangkan itu salah satu PR kami nan utama. Bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan dan investasi kembali. Lapangan kerja nan baik, nan berkualitas, dan berkesinambungan," kata Rosan.  

Namun lantaran DPR sudah memutuskannya, Rosan mengatakan, dia bakal tetap mengerjakan program prioritas di Kementerian Investasi. "Sekarang kami memandang anggarannya turun, ya sudah, kami kerjakan sebaik mungkin. Tapi ya tentunya ini kan tetap perjalanan, ya," katanya.

Meski begitu, Rosan tetap berambisi bakal ada support dari Komisi VI DPR jika pihaknya meminta tambahan anggaran lagi. "Tapi ya kami bakal melangkah dengan anggaran nan ada, nan sudah disepakati. Kami bakal coba melakukan nan terbaik juga."

Pilihan Editor: Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan bakal Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis