Antisipasi Gempa Megatrust, Dirut KAI: Kami Pantau Terus Informasi BMKG

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo, menyiapkan langkah antisipasi setelah ada gempa bumi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam, 26 Agustus 2024. Antisipasi itu berangkaian dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika alias BMKG bahwa gempa nan terjadi dari area megatrust. "Kami terus memantau info real time dari BMKG," kata Didiek, melalui aplikasi perpesanan, pada Selasa malam, 27 Agustus 2024.

Dia mengatakan, PT KAI bakal meningkatkan protokol keselamatan di semua wilayah operasi kereta api. "Dilakukan management safety walk through (MSWT), ialah pengecekan semua prosedur operasi di lintasan oleh direksi," kata dia, saat ditanya perihal antisipasi KAI menghadapi musibah alam, terutama gempa, banjir, alias tanah longsor.

Sebelumnya PT KAI dikabarkan menghentikan operasi 11 kereta api saat terjadi gempa bumi nan berpusat di Gunung Kidul, Yogyakarta. Gempa itu berkekuatan 5,8 Magnitudo, nan terjadi pukul 19.57 WIB pada Senin malam, 26 Agustus 2024. Menurut Didiek, kereta baru bisa beraksi setelah pengecekan lintasan kereta api. "Sekitar 30 menit dilakukan pengecekan dan dinyatakan aman, maka dioperasikan kembali," kata Didiek.

Gempa itu berpusat 103 kilometer Barat Daya Gunungkidul. Guncangan gempa Yogya ini terasa di beberapa wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta, seperti Stasiun Jenar, Delanggu, hingga Wonogiri. "Sesuai SOP setelah kejadian gempa semua perjalanan kereta api di wilayah gempa dihentikan," ujar Didiek.

Iklan

Setelah memastikan situasi gempa kembali normal, kata dia, operasi kereta api kembali digenjot malam itu juga. "Sesudah dilakukan pemeriksaan rel setelah gempa dan dinyatakan aman, perjalanan kereta api menjadi normal kembali," ucap dia.

Pilihan editor: Studi IESR: Lapangan Kerja Hijau Bisa Kurangi Angka Pengangguran di Indonesia

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis