Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mengungkapkan bandar alias pemilik situs gambling online menyetor duit sebesar Rp23 juta-Rp24 juta per bulan agar website milik mereka tidak diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Hal ini terungkap setelah polisi menangkap HE nan merupakan bandar sekaligus pemilik situs gambling online 'Keris123'.
Dalam proses itu, HE berkomunikasi dengan tersangka MN. Diketahui, MN berkedudukan sebagai penghubung antara bandar gambling dengan para tersangka lainnya, termasuk pegawai Komdigi.
"Berdasarkan keterangan dari HE, grup mereka telah mengelola ribuan web gambling online. Biaya nan disetorkan antara lain itu Rp23.000.000 sampai Rp24.000.000 per web per bulan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, HE juga diketahui berkedudukan sebagai pemasok untuk mencari bandar alias pemilik situs gambling online lainnya nan mau websitenya kondusif dari pemblokiran.
Dalam aksinya ini, HE lagi-lagi bekerja sama dengan MN. HE pun mendapat komisi jutaan rupiah dari aksinya ini.
"Dia mendapat komisi Rp2 juta-Rp4 juta sebulan," ucap Ade Ary.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan 18 orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Dari belasan tersangka ini, tiga di antaranya merupakan AK, AJ, dan A nan bekerja mengendalikan operasional 'kantor satelit' di Bekasi.
Dalam kasus ini, polisi juga telah menyita sejumlah peralatan bukti dalam kasus ini. Antara lain, handphone, laptop, mobil, bangunan, arloji mewah, senjata api, hingga logam mulia.
Selain itu, polisi juga menyita duit tunai sejumlah Rp73,7 miliar. Rinciannya duit pecahan rupiah Rp35,7 miliar, 2.955.779 SGD alias senilai Rp35 miliar, serta 183.500 USD alias senilai Rp2,8 miliar.
(dis/ugo)
[Gambas:Video CNN]