Makassar, CNN Indonesia --
Satu orang meninggal bumi ketika banjir melanda empat desa di tiga kecamatan nan berada di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Sementara di Luwu, Sulsel, banjir menyantap korban tujuh orang meninggal dunia.
Salah satu korban meninggal bumi atas nama, Ali penduduk Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap. Sedangkan, dua rumah milik penduduk di Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue hanyut terbawa arus banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu penduduk nan dilaporkan meninggal dunia, akibat banjir," kata Kepala BPBD Sidrap, Sudarmin, Jumat (3/5).
Bencana banjir tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 03.00 WITA, akibat curah hujan nan sangat tinggi menyebabkan meluapnya air dari beberapa sungai, sehingga merendam tiga kecamatan yakni, Kecamatan Pitu Riawa, Pitu Riase dan Kecamatan Dua Pitue.
"Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi nan terjadi secara terus-menerus menyebabkan banjir di beberapa wilayah," katanya.
Dampak banjir nan terjadi mengakibatkan lima jembatan di Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase mengalami rusak dan terbawa arus banjir.
"Ada lima jembatan nan terbawa arus banjir dan tiga jalan penghubung desa juga tertutupi longsor. Kemudian ada dua ekor sapi di Dusun 4 Lemo terbawa arus banjir," jelasnya.
Kemudian di Kecamatan Pitu Riawa terdapat 97 rumah penduduk terendam banjir di Desa Kalempang. Selain itu, 400 rumah juga terendam banjir di Desa Bulu Cenrana.
"Kecamatan Dua Pitu terdapat dua rumah hanyut terbawa arus banjir di Desa Kampale," tuturnya.
Sementara ini, kata Sudarmin pihaknya tengah melakukan pemindahan terhadap penduduk nan terdampak dan assesmen.
Evakuasi 91 warga
Tim SAR campuran mengevakuasi 91 penduduk terdampak banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan.
Adapun wilayah di Sulsel nan dilanda musibah banjir maupun longsor ialah di Kabupaten Luwu, Sidrap, Enrekang dan Wajo.
"Total pemindahan sampai sore hari ini, di Wajo nan selamat 14 orang, Sidrap korban nan selamat 17 orang. Di Luwu itu nan selamat 60 orang, meninggal tujuh orang," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel.
Mexianus menerangkan penyebab banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sulsel akibat intensitas hujan nan sangat tinggi.
"Intensitas curah hujan nan tinggi di Sulsel nan mengakibatkan banjir nan terjadi sejak tanggal 2 hingga 3 Mei," jelasnya.
Bencana nan terjadi di sejumlah wilayah di Sulsel tersebut, kata Mexianus Tim SAR dikerahkan ke untuk memberikan pertolongan dan membantu mengevakuasi penduduk nan terdampak banjir maupun longsor.
"Basarnas Makassar menurunkan 27 personel tim rescue bersama-sama dengan pemerintah masing-masing dan TNI Polri untuk mendukung upaya pencarian dan pemindahan terhadap korban banjir," ujarnya.
(mir/pmg)
[Gambas:Video CNN]