TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Banjarnegara menyebut ada 13 sesar aktif yang mempunyai potensi gempa di Jawa Tengah, satu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
"Sesar aktif beberapa kali mengalami pergerakan alias menimbulkan kegempaan dengan kekuatan bervariasi. Akan tetapi nan terbesar adalah magnitudo 4,4 nan terjadi di wilayah Kabupaten Batang, Minggu 7 Juli," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo di Batang, Senin, 8 Juli 2024.
Tiga belas sesar aktif tersebut adalah sesar Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Weleri, Semarang, Ungaran, Muria, Pati, Lasem, dan Grobogan.
Heri Susanto mengatakan pula bahwa gempa di Batang terindikasi dari sesar Pekalongan. "Sesar itu merupakan salah satu segmen Belibis gendeng, lantaran di Jateng ada 13 sesar aktif nan melintasi dari Barat sampai ke Timur Jateng," katanya.
Menurut dia, lindu nan terjadi di wilayah Kabupaten Batang tidak berpotensi menimbulkan Tsunami, lantaran kegempaan terjadi di darat.
Adapun aspek nan menimbulkan kerusakan seperti kekuatan gempa, jarak gempa dengan letak bangunan, kekuatan bangunan, dan kondisi tanah apakah merekah alias justru makin menguatkan getaran.
Itu sebabnya, masyarakat Batang dan Pekalongan membangun rumah tahan gempa, lantaran sebagian besar penduduk nan selamat dari musibah lantaran adanya pondasi gedung nan kuat, pemindahan mandiri, dan pelatihan.
"Orang selamat dari musibah biasanya 80 persen lantaran dapat menyelamatkan diri. Kami juga mengingatkan penduduk bisa tenang pascagempa," katanya.
Selain kesigapan dalam menyelamatkan diri, masyarakat perlu memitigasi gempa dengan membangun rumah berkonstruksi tahan gempa. "Hal ini wajib dikarenakan wilayah Pekalongan - Batang merupakan jalur sumber sesar aktif nan rawan gempa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Senin.
Iklan
Bahkan, dia menyebutkan, merujuk hasil penelitian Pusat Studi Gempa Nasional pada tahun 2017 didapati sesar aktif di segmen Pekalongan bisa memicu gempa hingga mencapai magnitudo 6,5 nan berpotensi merusak.
Lokasi gempa di Batang, 7 Juli 2024 (bmkg.go.id)
Penelitian itu telah terbukti setidaknya melalui peristiwa gempa bumi pada Minggu pukul 14.35 WIB. Meski berskala 4,4 magnitudo dan disusul tiga kali gempa skala mini ialah 1,9 magnitudo, tapi gempa kerak dangkal pada kedalaman 6 kilometer itu merusak banyak gedung hingga menimbulkan korban luka-luka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin siang sebanyak 49 rumah rusak dengani lima rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang dan 32 rumah rusak ringan, termasuk 11 akomodasi umum berupa rumah ibadah, sekolah, dan pasar di wilayah Kabupaten Batang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang juga menangani setidaknya empat orang nan mengalami luka - luka akibat terkena runtuhan bangunan.
Para korban korban luka-luka tersebut adalah Sri Mukartuna (37 tahun), Cati (78), Yunun Safarih (42), dan Sapiin (65), penduduk Kelurahan Karangasem Selatan, Kecamatan Batang dan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari, Batang.
"Untuk itu pula masyarakat Batang dan Pekalongan wajib memitigasi gempa untuk antisipasi ke depan dengan langkah menerapkan mitigasi struktural dengan membangun gedung struktur kuat alias tahan gempa serta upaya mitigasi non-struktural dengan memahami keahlian langkah selamat saat terjadi gempa," kata Daryono.
Pilihan Editor Jokowi Tunda Kepindahan, Upacara HUT Kemerdekaan RI Tetap di IKN?