CNN Indonesia
Sabtu, 18 Mei 2024 21:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sampai dengan Sabtu (18/5), 61 orang meninggal bumi imbas banjir lahar hujan alias 'galodo' nan melanda sejumlah wilayag Sumatera Barat.
BNPB merinci, sebanyak 29 orang meninggal dari Kabupaten Tanah Datar, 22 orang dari Kabupaten Agam, dua orang dari Kota Padang Panjang, dua orang dari Kota Padang, satu orang dari Padang Pariaman, dan lima lainnya belum teridentifikasi.
BNPB, dalam keterangan resminya, melaporkan bahwa sampai dengan hari ini tetap ada 14 orang nan lenyap dan belum ditemukan. Rinciannya, 13 di antaranya penduduk dari Kabupaten Tanah Datar, dan satu lainnya dari Kabupaten Agam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan proses pencarian dan penyelematan bakal dilaksanakan sampai family korban merasa cukup. Hingga hari ini, upaya pencarian dan pengamanan korban nan dilaporkan lenyap tetap dilanjutkan.
"Golden time pencarian dan pengamanan sesuai dengan SOP memang terbatas pada tujuh hari pascakejadian, namun kami bakal tanyakan kepada mahir waris nan personil keluarganya hilang, jika mereka tetap berambisi keluarganya dicari maka BNPB bakal mengkoordinasikan upaya pencarian lanjutan dibantu dengan tim campuran untuk beberapa hari kedepan", kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/5).
Lebih lanjut, sebagai upaya percepatan penanganan darurat musibah banjir lahar hujan nan melanda Sumatra Barat, BNPB melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Rabu (15/5).
Upaya ini dilaksanakan mengingat tetap ada potensi banjir lahar nan baru dengan volume lebih besar menyusul prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Pada Sabtu (18/5) nan merupakan hari keempat operasi TMC telah melakukan aktivitas penerbangan sebanyak 10 sorti dengan total bahan semai sebanyak 10 ton NaCl.
Hasil TMC ini antara lain menunjukkan terjadi curah hujan ringan hingga sedang di wilayah Sumatera Barat bagian Utara dan Selatan dengan intensitas hujan tertinggi mencapai 40 mm. Wilayah nan dilakukan penyemaian condong menerima hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Merujuk BMKG mengenai prakiraan cuaca sepekan ke depan dengan prediksi potensi hujan di wilayah Sumatra Barat, maka operasi TMC bakal diperpanjang hingga 24 Mei 2024. Hal ini diupayakan guna mengantisipasi potensi musibah susulan akibat curah hujan tinggi.
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]