TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mengungkapkan tindakan korporasi nan bakal dijalankan pada tahun 2025. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, tindakan korporasi ini disusun berasas visi dan misi pemerintahan baru, seperti pengadaan 3 juta rumah mulai tahun kedua menjabat. Pemerintahan baru nan dimaksud adalah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Kami punya aspirasi, tahun depan kami sudah baca visi misi pemerintahan baru 3 juta rumah, berfaedah kami juga kudu mempersiapkan rasio permodalan tanpa meminta PMN," kata Nixon dalam rapat dengar pendapat berbareng Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Kompleks Senayan pada Senin, 8 Juli 2024.
Aksi korporasi pertama nan disiapkan BTN adalah Junior Global Bonds (tier-2 capital). Linimasa tentatif untuk tindakan korporasi ini ditargetkan pada semester I 2025. "Jadi, nan kami persiapkan adalah Junior Global Bonds kurang lebih US$ 300 juta nan bakal kami terbitkan minimal. Lima tahun lalu, market-nya kami ada di Singapura dan Hongkong."
Kedua, BTN juga tengah menyiapkan spin off unit upaya syariah (UUS) dengan capital sebesar Rp 1,5 triliun hingga 6 triliun. Aksi korporasi ini, kata Nixon agar BNI tidak turun ke Buku 1. Buku 1 merupakan kategori terendah dalam daftar bank umum, dengan moda inti di bawah Rp 1 triliun.
Nixon menginginkan BTN tetap masuk Buku 2 nan mempunyai modal inti sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Aksi korporasi ini juga direncanakan pada semester pertama 2025. "Kami juga sedang menyiapkan spin off UUS Rp 1,5 sampai 6 triliun total capital-nya. Supaya dia gak turun ke Buku 1, kami harapkan tetap di Buku 2," tuturnya.
Kemudian, tindakan korporasi penjualan aset non-performing loan (NPL) senilai Rp 1,5 triliun. Tahun lalu, BTN sukses menjual aset NPL dengan sistem penjualan aset nyaris Rp 1 triliun. "Ini kami bakal sorong lagi tahun depan Rp 1,5 triliun, sehingga NPL BTN bakal mendekati nomor 2,5 persen di tahun depan," kata Nixon.
Selain itu, BTN juga bakal menerbitkan reguler bonds sebesar Rp 5 triliun. Penerbitan surat utang ini, kata Nixon dalam rangka mendukung likuiditas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi 3 juta rumah. "Jadi, kami sudah menghitungnya."
Iklan
Terakhir, BTN bakal melakukan sekuritisasi KPR melalui PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp 1 triliun.
Sebelumnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam visi misinya berjanji menjamin rumah murah dan sanitasi untuk masyarakat desa dan rakyat nan membutuhkan. "Dengan sasaran membangun alias merenovasi sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun bakal dapat dicapai sebanyak 3 juta rumah mulai tahun kedua," demikian tertulis di dalam arsip visi misi Koalisi Indonesia Maju.
Hal ini juga pernah ditegaskan oleh Prabowo dalam debat Capres kelima di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 4 Februari 2024. “Kami juga bakal membangun 3 juta rumah untuk mereka nan belum punya rumah,” kata Prabowo.
ANNISA FEBIOLA | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: SYL Heran Jadi Terdakwa, Jaksa Nilai Ada Pengakuan Terjadi Korupsi di Kementan