Cegah Gagal Ginjal, Pemkot Surabaya Akan Awasi Jajanan Sekitar Sekolah

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Minggu, 11 Agu 2024 11:10 WIB

Wali Kota Surabaya menilai kasus kandas ginjal anak nan terjadi di Jakarta juga disebabkan jajanan nan tak jelas di sekitar sekolah. Ilustrasi jajanan sekitar sekolah. Wali Kota Surabaya menilai kasus kandas ginjal anak nan terjadi di Jakarta juga disebabkan jajanan nan tak jelas di sekitar sekolah. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk lebih memperketat pengawasan terhadap beragam jajanan nan dijual di depan sekolah dasar demi mencegah kemunculan kasus gagal ginjal pada anak di kota tersebut.

Diberitakan detikJatim pada Minggu (11/8), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Dinas Kesehatan untuk lebih masif mengawasi dan mengecek kandungan makanan dan minuman nan dijual di pinggir jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dinkes semakin masif melakukan pemeriksaan untuk makanan makanan nan ada di PKL luar-luar. Semuanya ya. Kita masif pengecekan itu. Semoga itu bisa mencegah kandas ginjal terhadap anak di Surabaya," kata Eri.

Hal itu dilakukan lantaran Eri menilai kasus kandas ginjal anak nan terjadi di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir juga disebabkan oleh makanan alias minuman nan mengandung bahan kimia berbahaya.

Maka dari itu, Eri bakal menutup gerbang sekolah guna mencegah anak-anak untuk membeli jajanan di luar sekolah nan tidak jelas kandungannya.

"Karena itu kelak kita bakal perkuat lagi di setiap sekolah tidak boleh jajan di luar, tapi di kantin sembari kita menghitung gizi nan masuk di dalam tubuh anak itu," katanya.

Ia pun juga mengimbau sekolah untuk memperhatikan kandungan gizi makanan nan dijual di kantin. Eri turut meminta Dinas Pendidikan menyampaikan kepada orang tua siswa dan pihak sekolah mengenai perihal tersebut.

"Kalau membeli makanan dilihat mengandung apa, makanan bahan kimia apa aja, itu nan kita lakukan. Dengan masifnya itu bisa menjaga ini semoga tidak ada anak terkena kandas ginjal," kata Eri.

Sebelumnya, kasus anak kandas ginjal hingga kudu menjalani cuci darah di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) riuh di media sosial.

Dokter ahli anak di RSCM Eka Laksmi Hidayati mengakui bahwa pihaknya membuka jasa cuci darah untuk anak. Ada sekitar 60 pasien nan menjalani terapi cuci darah di RSCM.

"Rata-rata usia 12 tahun ke atas. Jadi memang masuk kategori remaja," ujar Eka dalam siaran langsung di akun IG ofisial RSCM, Kamis (25/7).

Namun Eka memastikan kejadian anak cuci darah di RSCM kali ini tak mengenai dengan peristiwa kandas ginjal akut akibat obat sirup nan sempat ramai pada beberapa tahun lalu.

(els/end)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional