Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Argopuro dan Arjuno-Welirang Ditutup

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pendakian gunung di Jawa Timur ditutup sementara imbas cuaca ekstrem. Di antaranya adalah jalur pendakian Gunung Welirang, Gunung Arjuno, dan Gunung Argopuro.

Gunung Welirang dan Arjuno

Jalur pendakian ke Gunung Welirang dan Arjuno ditutup sementara UPT Tahura R Soerjo. Penutupan ini lantaran peringatan cuaca ekstrem dari BMKG. Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat UPT Tahura Raden Soerjo, Ajat Sudrajat mengatakan pihaknya telah merilis surat pengumuman tentang penutupan sementara aktivitas pendakian di area Tahura R Soerjo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan surat tersebut, penutupan seluruh jalur pendakian ke Gunung Welirang dan Arjuno bertindak mulai hari ini. Prakiraan cuaca dari BMKG menyebut, wilayah Jatim memasuki musim hujan berpotensi terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir.

Jalur pendakian nan ditutup mulai dari jalur Lawang, Sumber Brantas, Tretes, hingga Tambaksari. Tujuannya tak lain untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan para pendaki dan memulihkan ekosistem Tahura R Soerjo. Khusus pendakian ke Bukit Lincing dan Cendono ditutup 11 November nanti.

"Aktivitas pendakian dibuka kembali jika situasi dan kondisi cuaca dalam area Tahura R Soerjo kondusif dan kondusif untuk pendakian," kata Ajat seperti dikutip dari detikJatim.

Gunung Argopuro

Pendakian gunung Argopuro pun dinyatakan tetap ditutup.

Mulanya pendakian Gunung Argopuro yang terletak di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo rencananya kembali dibuka pada hari ini, 1 November 2024. Namun, rencana tersebut batal. Gunung Argopuro kembali ditutup akibat cuaca ekstrem.

Sebelumnya, Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi nan telah ditutup sejak 3 September 2024. Penutupan itu lantaran area rimba dan lahan mengalami kebakaran.

Sehingga, penutupan telah berjalan nyaris sekitar dua bulan. Selain itu, penutupan juga dilakukan untuk meminimalisasi akibat akibat pengunjung.

"Dalam rangka meminimalisir akibat akibat visitor terhadap kondisi cuaca ekstrem nan dirilis BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, dilakukan penutupan kunjungan ke area Suaka Margasatwa Datarang Tinggi nan mulai tanggal 1 November 2024," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jatim, Nur Patria dilansir dari IG @bbksda_jatim_offficial, Jumat.

Penutupan ini berdasar dari Surat Edaran SE. 2021/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2024 dengan membatalkan Surat Edaran Nomor: SE. 2011/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2024 tanggal 30 Oktober tentang pembukaan kunjungan ke area suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang.

Gunung Semeru

Sementara itu, Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada Jumat malam.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 1 November 2024 pukul 18.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam keterangannya seperti dikutip dari Antara.

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, kemudian erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan lama 147 detik.

Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga terjadi pada pukul 14.51 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak alias 4.476 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan lama 122 detik.

Gunung Semeru tetap berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, ialah masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, lantaran berpotensi terlanda ekspansi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

(tim/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional