CNN Indonesia
Kamis, 17 Okt 2024 21:32 WIB
Makassar, CNN Indonesia --
Plt Bupati Maros, Suhartina Bohari dilaporkan tim kuasa norma pasangan calon tunggal Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut 2, Chaidir Syam-Moetazim Mansyur ke Bawaslu karena diduga membujuk penduduk mengampanyekan kotak kosong sehingga melanggar netralitas.
Suhartina Bohari nan juga Ketua Partai Golkar Maros diduga mendatangi sebuah aktivitas nan diduga mengkampanyekan kotak kosong di Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Ketua Bawaslu Maros, Sufirman mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan sementara mengkaji laporan dari tim norma paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Chaidir Syam-Moetazim Mansyur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya bakal dikaji mengenai syarat formil dan materil laporan tersebut. Kalau belum terpenuhi materil alias formilnya, bakal diminta lengkapi dulu," kata Sufirman saat dikonfirmasi, Kamis (17/10).
Menanggapi laporan tersebut, Plt Bupati Maros, Suhartina Bohari angkat bicara soal kehadirannya di aktivitas tersebut bahwa aktivitas itu bukan kampanye namun aktivitas pembubaran panitia 17 Agustus lalu.
"Bukan kampanye. Saya diundang. Saya tidak cuti," kata Suhartina kepada CNNIndonesia.com, Kamis ini.
Dasar pelaporan tim norma paslon nomor urut 2 ini dari sebuah video viral di media sosial, dimana dalam video itu seorang pembawa aktivitas menyebut nomor kemenangan kotak kosong di Pilkada Maros di nomor 80 persen sehingga dilaporkan Plt Bupati Maros ke Bawaslu, Selasa (15/10) kemarin.
Menurut kuasa norma Suhartina, H.M Guntur menilai laporan nan dilayangkan tim norma dari paslon nomor urut 2 ke Bawaslu Maros tidak mempunyai dasar.
"Saya memandang tidak ada pelanggaran nan dilakukan ibu, saat itu ibu datang sebagai diri pribadi dalam status aktivitas arisan ibu-ibu sekaligus undangan pembubaran panitia 17 Agustusan," kata Guntur.
Kegiatan aktivitas arisan sekaligus pembubaran panitia 17 Agustusan itu berjalan di salah satu rumah penduduk di Kecamatan Bulu-bulu, Kabupaten Maros, pada Minggu (13/10) lalu. Pada kesempatan itu, penduduk pun mengundang Suhartina Bohari dalam aktivitas itu.
"Laporan kawan sejawat saya ke bawaslu juga disayangkan lantaran tidak survei terlebih dulu seperti apa cerita nan terjadi malam itu.
Ini dugaan sifatnya lemah dan tidak mempunyai berat dalam menemukan unsur pelanggarannya," kata Suhartina.
(mir/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.