Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyarankan Bank Indonesia alias BI segera menurunkan suku bunga acuan. Ekonom Indef, Eko Listiyanto mengatakan tanda-tanda dunia nan dikhawatirkan pemerintah dan BI sekarang semakin mereda sehingga ada kebutuhan penurunan suku bunga.

Sinyal pertama menurut Eko adalah info rilis inflasi AS nan dikelurakan makin melandai di nomor 2,5 persen pada Agustus. Hal ini memperkuat ekspektasi penurunan suku kembang referensi AS alias fed funds rate (FFR).  “Menurut kami, Indonesia perlu menurunkan suku bunga, lantaran AS juga beri sinyal kuat penurunan FFR,” ujarnya dalam obrolan berjudul Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat di laman Youtube Indef, dikutip Jumat, 13 September 2024.

Eko juga menyoroti kebijakan pengetatan moneter BI. Selama ini menurut dia, Bank Indonesia selalu merujuk pada tindakan negara-negara maju untuk mengambil keputusan. Sehingga selalu lama menunggu sampai ada sinyal kuat penurunan suku kembang Amerika, baru bakal merespons. 

Kecenderungan kebijakan BI saat ini tetap dalam poisisi pengetatan, sudah berbulan-bulan Bank Indonesia menahan suku kembang di level 6,25 persen. Indef menilai nomor itu tetap tinggi menjulang. Sejak September 2023 kenaikannya cukup signifikan, pada tahun lampau tetap di bawah 4 persen. “Dengan perkebangan ekonomi AS, Semakin terlihat bulansabit penurunan FFR, ini kudu kita sambut,” ujar Eko.

Hingga saat ini penanammodal tetap menunggu keputusan The Fed untuk melakukan pelonggaran moneter. Hal itu kemungkinan bakal diumumkan dalam rapat kebijakan The Fed  Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18 September 2024. Di waktu berdekatan, Bank Indonesia juga bakal menggelar rapat majelis gubernur (RDG). Gubernur BI dalam beberapa kesempatan apalagi percaya The Fed bakal memangkas suku kembang dua kali tahun ini.

Iklan

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, jika perihal itu terjadi, Bank Indonesia kemungkinan bakal mengikuti. “BI juga bakal menerapkan kebijakan forward looking menurunkan suku bunga, diperdiksi Oktober,” ujarnya.

Pelonggaran bakal diikuti bank-bank sentral di negara lain seiring dengan dimulainya era penurunan suku kembang referensi dalam jangka panjang. Ia memproyeksi The Fed bakal melakukan penurunan berjenjang hingga 2026.

Pilihan Editor: Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis