Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Ketua KPK Abraham Samad menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Panitia Seleksi (Pansel) baru jika nama-nama calon ketua (Capim) KPK nan telah tersaring dianggap tidak cocok.
Samad menilai tindakan tersebut tetap bisa dilakukan meski surpres Capim KPK telah diterima oleh DPR. Ia menilai tetap cukup waktu bagi Prabowo untuk melakukan seleksi ulang.
"Maka kita mendorong pemerintah, lantaran ini ada aturannya buat pemerintah bisa menganulir, bisa membikin pansel ulang," kata Samad di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samad menjelaskan upaya tersebut dapat diambil Prabowo jika mau lembaga antirasuah diisi oleh sosok-sosok nan mumpuni.
Namun, Samad menyarankan Prabowo melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap 10 capim KPK nan telah tersaring sebelum melakukan itu.
"Ini belum terlambat, jika kita mau menghasilkan ketua KPK nan kredibel, itu tadi nan kita diskusikan," tutur dia.
Sebelumnya, Koordinator MAKI Boyamin Saiman sebelumnya meminta Prabowo menarik surat nan dikirim Presiden RI ke-7 Jokowi kepada DPR perihal nama-nama capim dan dewas KPK.
Surat nama-nama capim dan calon Dewas KPK diteken Jokowi beberapa hari sebelum lengser dari bangku presiden, tepatnya pada 15 Oktober 2024.
Ia mengatakan DPR cukup mengarsipkan surat penyerahan dari Jokowi. Ia menekankan keabsahan dari tindakan tersebut.
Ia pun mengingatkan soal akibat norma ke depan andaikan surpres Jokowi itu ditindaklanjuti DPR.
Menurut Boyamin, Jokowi tidak berkuasa untuk membentuk Pansel Capim dan Anggota Dewas KPK. Apalagi menyerahkannya ke DPR untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.
Kewenangan tersebut, kata Boyamin, ada pada Prabowo sebagaimana merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor: 112/PUU-XX/2022 laman 117 alinea terakhir dan laman 118 alinea pertama.
Adapun Jokowi lewat panitia seleksi telah menetapkan 10 nama masing-masing dari Capim dan Dewas untuk menjalani fit and proper test.
Daftar 10 nama tersebut yakni, Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Ida Budhiati, Johanis Tanak, Michael Rolandi Cesnanta Brata, Poengky Indarti, dan Setyo Budiyanto.
Sementara untuk 10 calon dewas nan lolos, mereka ialah Benny Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Elly Fariani, Gusrizal, Hamdi Hassyarbaini, Heru Kreshna Reza, Iskandar Mz, Mirwazi, Sumpeno, dan Wisnu Baroto.
(mab/isn)
[Gambas:Video CNN]