Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menjual 99,99 persen saham nan dimilikinya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Perseroan berencana memisahkan upaya pilar pertambangan dan beberapa upaya di bawah AAI dengan pilar upaya Adaro Minerals dan Adaro Green.

Hal tersebut tercantum dalam keterangan tertulis perusahaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 11 September 2024. Di dalam penjelasannya, manajemen menyebut langkah pemisahan upaya pilar tersebut diambil demi mempertahankan sinergi nan solid dari integrasi bisnis-bisnis, termasuk dalam sektor industri nan punya keterkaitan lebih kuat.

Langkah perusahaan nan dimiliki oleh Garibaldi Thohir alias Boy Thohir ini percaya langkah tersebut dapat memaksimalkan keahlian AAI dan pilar upaya non batu bara termal.

“Pemisahan ini juga bakal membantu upaya hijau Perseroan untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan nan lebih banyak, biaya pendanaan nan lebih kompetitif, memberikan akses nan lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan mitra upaya potensial ranking atas,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, Kamis, 12 September 2024.

Selain itu, manajemen ADRO meyakini keputusan itu dapat memberikan opsi investasi nan lebih banyak pada penanammodal publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya.

Adapun nilai penjualan adalah sebesar volume weighted average price (harga rata-rata tertimbang) nan terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di bursa, dengan tetap memperhatikan kelaziman transaksi sebagaimana diatur dalam POJK 35/2020.

Iklan

Seperti diketahui, melalui AAI, Perseroan mempunyai saham-saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, ialah PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Perusahaan-perusahaan tersebut  memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.

Selain itu, AAI juga mempunyai saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal nan saat ini sedang dikembangkan, ialah PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.

ADRO memisahkan pilar pertambangan dengan beberapa upaya di bawah AAI juga jadi upaya mendukung penuh komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 alias lebih awal dengan beragam upaya. Perseroan juga berkomitmen untuk mempunyai sekitar 50 persen total pendapatan dari upaya non-batu bara termal pada tahun 2030.  

“Target ini bakal dicapai dengan mengembangkan upaya di bidang-bidang nan mendukung ekosistem hijau Indonesia,” kata manajemen ADRO.

Pilihan Editor: Bahlil Sebut Muhammadiyah Dapat Tambang Bekas Adaro alias Arutmin

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis