ESDM Sebut Perlu Tambahan Tujuh sampai Sembilan Pabrik Biodiesel untuk Implementasi B40

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Bali - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, Indonesia memerlukan tambahan tujuh hingga sembilan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit atatau crude palm oil (CPO) menjadi biodiesel untuk dapat memproduksi bahan bakar jenis B50.

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan, penambahan pabrik pengolahan CPO ini bermaksud untuk menutupi kekurangan pasokan biodiesel untuk B50. Berdasarkan hitungannya, kebutuhan biodiesel untuk B50 mencapai 19,7 juta kiloliter, sedangkan kapabilitas produksi Bahan Bakar Nabati (BBN) saat ini baru mencapai 15,8 juta kilo liter.

“Masih ada shortage sekitar 3,9 juta kilo liter. Untuk itu, perlu dibangun lagi sekitar tujuh sampai sembilan pabrik, alias kelak meningkatkan kapabilitas dari pabrik-pabrik nan ada,” ujarnya dalam aktivitas 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024), Kamis, 7 November 2024.

Edi menyebut, kekurangan pasokan itu, membuka kesempatan investasi bagi pelaku usaha. Mengingat, untuk merealisasikan B50 memerlukan penanaman modal sebesar US$ 360 juta.

"Sebenarnya kesempatan investasi juga jika kelak pemerintah kudu taruh sekitar nyaris 360 juta dolar AS untuk tambahan investasi tadi," kata dia. "Kalau pabriknya tetap, mungkin apakah kelak bakal mundur itu aja penerapan dari B50-nya," lanjutnya.

Adapun mengenai rencana penerapan B40 tahun depan, Eddy mengatakan, kementeriannya telah menghitung bahwa tetap terdapat kekurangan kapabilitas produksi sebesar 0,3 juta kilo liter. Namun, perihal ini, kata dia tetap bisa disiasati dengan meminta Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) untuk meningkatkan kapabilitas produksinya.

Melansir dari Antara, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan kementeriannya tengah menyiapkan rancangan konsep pengembangan bahan bakar biodiesel hingga biodiesel 100. Hal ini, kata Bahlil, merupakan upaya untuk mewujudkan swasembada daya nan digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Salah satu rancangan nan dilakukan adalah mempersiapkan semua konsep sampai dengan B100, tapi sudah tentu itu bertahap, kelak kami laporkan (perkembangannya),” ujar Bahlil di Jakarta, Ahad, 11 Oktober 2024.

Berdasarkan roadmap Kementerian ESDM, rencana terdekat untuk menuju program B100 tersebut adalah penerapan B40 nan bakal dilaksanakan Januari tahun depan. Kemudian, dilanjutkan dengan penerapan B50 nan bakal diusulkan pada 2028 mendatang.

Artikel ini terbit di bawah titel ESDM Sebut Perlu Tambahan Tujuh sampai Sembilan Pabrik Biodiesel untuk Implementasi B40

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis