Faisal Basri Pernah Kritik 3 Menteri Saksi Sidang Sengketa Pilpres tapi Puji Tri Risma, Ini Sebabnya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Univesitas Indonesia Faisa Basril pernah mengkritik tiga menteri kabinet Presiden Jokowi nan menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi 2024, namun memuji Mensos Tri Rismaharani. Keempat menteri ini menjadi saksi dalam sidang 5 April 2024.

Faisal Basri, 65 tahun meninggal pada Kamis dinihari, 5 September 2024, lantaran serangan jantung.

Faisal secara blak-blakan di aktivitas podcast YouTube milik Bambang Widjojanto nan diunggah pada Sabtu, 13 April 2024, menyebut tiga menteri nan datang dalam sidang memberi kesaksian layaknya seperti membacakan pidato kenegaraan.

Ketiga menteri nan dikritik Faisal adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.  

“Secara umum, selain Bu Risma tidak membaca. nan dua Menko dan satu menteri finansial itu baca pidato kenegaraan saja. Semua bagus, keren sekaligus dia mau menjawab dinamika persidangan. Makanya dijelaskan semua apa indahnya Indonesia ada perlindungan sosial segala macam, lah,” kata Faisal dalam dalam channel YouTube Bambang Widjojanto. 

Dalam sidang itu, kata Faisal, tiga menteri itu hanya menjelaskan sungguh baiknya pemerintahan nan telah memberikan sesuatu kepada rakyat, di antaranya berupa support sosial alias Bansos. Padahal nan dilakukan pemerintah selama ini memang menjalankan tugas mereka.

“Semua dikasih tahu sungguh pemurahnya pemerintah itu, begitu-begitu, Bahkan sudah kami utarakan itu tugas negara nan inheren, ada namanya sistem pasar. Ada sistem agunan sosial alias perlindungan itu juga disampaikan. Namun mereka utarakan tidak menggunakan konteks akar persoalan nan diungkap di Makhamah Konstitusi,” ujarnya.|

Faisal menyinggung apa nan dikatakan Menteri Muhadjir Effendi dalam sidang sudah dianggap berlebihan, hingga sempat ditegur hakim. Pasalnya, saat itu Muhadjir menyebut mustahil hasil pemilu dipengaruhi oleh kunjungan Jokowi.|

“Menteri ini enggak layak jadi menteri jika begini, Menko lagi. Karena dia harusnya menjadi pengawal, ‘Pak (Presiden) ini enggak bagus, ini enggak bisa, ini sudah out offside. Harusnya dia ingatkan,” tutur Faisal. 

Ia juga menyayangkan sikap Muhadjir nan dalam persidangan tersebut malah bertindak seperti tim norma pemenangan 02, Prabowo-Gibran. “Pokoknya menjustifikasi semua proses pemilu di Indonesia ini enggak ada masalah kok, termasuk dalam perspektif bansos gitu,” ujar Faisal.

Faisal juga mengkritik kesaksian nan diberikan Airlangga, Muhadjir dan Sri Mulyani lantaran tidak menjawab inti persoalan. Sebab, menurut Faisal, nan disampaikan tiga menteri itu semata-mata agar masyarakat menganggap mereka sebagai negarawan. “Padahal mereka pelaku politiknya. Muhadjir meski dia tidak partai kelihatannya sudah pelayan Presiden ya mirip-mirip Harmoko pas era Pak Harto,” ujarnya. 

Ia pun meyayangkan para menteri itu tidak dibatasi waktu dalam memberikan kesaksian di sidang MK. “Ya jadi bersiasat dengan pidatonya kan panjang enggak dibatasi, padahal kita 5 menit, panjang bos kayak kuliah umum,” ujarnya.

Sementara itu, Faisal Basri memuji Menteri Sosial Tri Rismaharini nan jujur dalam persidangan. “Karena dia menyampaikan apa adanya,” ujarnya. 

Dia menilai apa nan disampaikan Risma di sidang MK dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan DPR RI pada waktu lalu, dalam sidang MK berbeda jauh dan condong lebih halus. 

“Beberapa waktu lampau lebih emosional. Bukan emosional emosian tapi dia curahkan ‘kok gini banget sih mbok ya nan sudah kita tata selama ini jangan dirusak lagi’, “ kata Faisal. 

Faisal menyatakan Risma telah mencoba menata hakekat sistem sosial melalui transfer langsung dalam pendistribusian bansos agar tidak ada politisasi. “Tidak ada upacara-upacara itu enggak pernah Bu Risma, jika ada masalah baru dia turun ke bawah. Jadi di situ sebenarnya Bu Risma mencoba meng-counter alias tidak melakukan personalisasi bansos,” ujarnya.

Berikutnya: Faisal Jadi Saksi Tim AMIN

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis