Gejolak Demo Mulai Mereda, Pengamat: Kurs Rupiah Berpotensi Menguat Kembali

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Mengacu pada info RTI Business pukul 12.12 WIB, nilai mata duit rupiah terhadap dolar Amerika Serikat alias AS terpantau menguat, tercatat berada di level Rp 15.508. Sementara pada pukul 12:35 WIB, rupiah berada di nomor Rp 15.524 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis sore, 22 Agustus 2024, nilai mata duit rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 100,5 poin di level Rp 15.600. Padahal, kurs rupiah sempat menyentuh level Rp 15.499,5 per dolar AS pada penutupan sebelumnya. 

Pengamat komoditas dan mata duit Lukman Leong mengatakan, tindakan demonstrasi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin menjadi salah satu aspek pendorong pelemahan rupiah, namun hari ini kurs garuda mulai menguat kembali. “Sentimen seputar revisi UU Pilkada memang membikin rupiah menjadi volatile, namun penanammodal terlihat sudah mulai mengesampingkan potensi terjadinya eskalasi dan tensi politik,” tutur dia. 

Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS kemarin utamanya dipicu oleh gejolak politik di dalam negeri. Gelombang tindakan massa nan terjadi di beragam wilayah ini merupakan jawaban rakyat terhadap sikap pembangkangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap keputusan MK. DPR, melalui Badan Legislasi, berupaya menganulir putusan MK antara lain tentang periode pemisah pencalonan dan usia kandidat Pilkada melalui revisi UU Pilkada nan pembahasannya dikebut pada Rabu kemarin. 

Delapan dari sembilan fraksi di DPR sepakat untuk hanya menerapkan sebagian putusan MK mengenai syarat pencalonan kepala wilayah pada rancangan perubahan UU Pilkada. Keputusan nan diambil dalam rapat kerja di Badan Legislasi DPR itu dianggap sebagai sebuah pembangkangan nan bakal menghasilkan proses kerakyatan tiruan dalam Pilkada 2024.

Iklan

Lukman mengatakan, selain aspek demonstrasi besar-besaran kemarin, pelemahan rupiah juga diakibatkan oleh info neraca transaksi berjalan nan kembali defisit cukup besar. “Walau demikian, sentimen terlihat sudah berbalik positif, tercermin juga dari sentimen risk on di pasar equitas IHSG,” ujar dia. 

Sementara untuk sisa hari ini, memandang gejolak politik nasional nan sudah mulai mereda dan antisipasi pidato Ketua bank sentral AS alias The Fed Jerome Powell pada Jumat ini, Lukman memproyeksikan rupiah bakal menguat kembali.

“Rupiah berpotensi ditutup berbalik menguat, dolar AS kembali melemah hari ini oleh antisipasi pidato dovish dari Powell,” jelas dia. Prediksi Lukman, rupiah ditutup menguat di rentang Rp 15.500 hingga Rp 15.600 per dolar AS. 

Pilihan Editor: Pengguna wondr by BNI Tumbuh 200 Persen Usai Dirilis 5 Juli 2024

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis