Golkar Dukung Pembuat Meme Bahlil Dilaporkan ke Polisi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji mendukung langkah pelaporan kreator meme Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia ke polisi.

Sarmuji memandang langkah pelaporan nan dilakukan oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) bukan semata-mata untuk memihak Bahlil.

Pasalnya, kata dia, konten nan dilaporkan dua organisasi sayap pemuda Golkar itu bukan lagi menyampaikan kritik. Akan tetapi dinilai sudah mengandung penghinaan berkarakter rasis, fitnah, hoaks, dan framing jahat terhadap pribadi Bahlil.

"Jadi mereka melaporkan bukan hanya memihak Pak Bahlil, tapi juga mau agar media sosial tidak diwarnai ujaran nan jelek dan melampaui batas," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/10).

Meski begitu, Sarmuji menegaskan langkah pelaporan nan diambil AMPG dan AMPI murni inisiatif sendiri tanpa ada petunjuk apapun dari partai.

Ia mengaku juga telah menjelaskan kedua organisasi sayap nan melakukan pelaporan itu. Sarmuji memastikan dari hasil klarifikasi, pelaporan hanya ditujukan kepada akun-akun nan menyebarkan meme dengan muatan rasis dan hoaks saja.

"Mereka tidak ada niat menghalangi berekspresi alias kebebasan berpendapat. Kalau mau mengkritik, bebas saja," jelasnya.

"Yang disasar hanyalah akun nan mengatasnamakan kebebasan berekspresi tapi isinya penuh hinaan, fitnah, framing jahat, rasis, dan hoaks," imbuhnya.

Di sisi lain, Sarmuji menilai pelaporan nan dilakukan dua organisasi sayap Golkar sebagai upaya membangun ruang digital nan lebih sehat dan beradab.

"Kritik adalah bagian dari demokrasi, tapi penghinaan dan ketidakejujuran tidak boleh dibiarkan menjadi budaya baru di ruang publik," tuturnya.

Sebelumnya ketua AMPG berbareng AMPI melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya, Senin (20/10). Laporan ini mengenai penyebaran konten meme nan dinilai bernuansa rasis serta tuduhan terhadap Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

Dalam laporannya, kedua organisasi itu menilai sejumlah akun media sosial melanggar pemisah kepatutan dengan menyebarkan konten nan menyerang martabat pribadi seseorang.

AMPG dan AMPI berdasar pelaporan ini agar dapat menjadi peringatan sehingga penggunaan media sosial menjadi lebih bijak dan bertanggung jawab.

(fra/tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]