tim | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Nov 2024 09:49 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tercatat empat kali erupsi pada Sabtu pagi (16/11).
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 16 November 2024, pukul 08.31 WIB dengan visual letusan tidak teramati. Saat laporan itu dibuat, erupsi tetap berlangsung," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam keteranganya, mengutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu erupsi pertama kali pada pukul 02.37 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak alias 4.176 mdpl.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan lama 151 detik.
Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 07.24 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak alias 4.376 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi tetap berlangsung," lanjutnya.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 08.03 WIB dan 08.31 WIB. Saat erupsi, visual letusan tidak teramati lantaran tertutup kabut dan erupsi tetap berjalan saat laporan dibuat.
Gunung Semeru tetap berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, ialah masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan lantaran berpotensi terlanda ekspansi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak gunung, lantaran rawan terhadap ancaman lontaran batu [pijar]," kata dia.
Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah nan berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai mini nan merupakan anak sungai Besuk Kobokan.
[Gambas:Video CNN]
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.