IHSG Terkoreksi ke Level 7.146 di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 388 Saham Melemah

Sedang Trending 6 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,2 persen di level 7.146,7 pada akhir sesi pertama Senin, 18 November 2024. Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia mencatat ada 220 saham menguat, 388 saham melemah, dan 220 stagnan.

“Nilai transaksi mencapai Rp 5,1 triliun, gelombang trading sebanyak 6.39.703 kali, dan volume trading sebanyak 108,7 juta lot,” tulis Samuel Sekuritas dalam analisa rutinnya.

Per sesi pertama hari ini, saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham nan paling aktif diperdagangkan. Total gelombang transaksi BBRI mencapai 40.923 kali, disusul BRMS 37.995 kali, dan DAAZ 36.799 kali.

Sementara itu, dari segi volume saham tambang batu bara Grup Bakrie Bumi Resources (BUMI) menjadi nan terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini dengan volume perdagangan sebesar 17,8 juta lot, disusul GOTO 17,2 juta lot, dan BRMS 17,2 juta lot.

Indeks sektor konsumen siklikal (IDXCYCLIC) menjadi sektor nan naik paling tinggi di sesi pertama hari ini sebesar 0,9 persen, disusul indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) 0,9 persen, dan indeks sektor transportasi (IDXTRANS) 0,3 persen. Di sisi lain, sektor prasarana memerah turun 0,8 persen, diikuti sektor properti (IDXPROPERT) 0,7 persen, dan sektor teknologi (IDXTECHNO) 0,7 persen.

Lima besar top gainer sesi pertama hari ini berasas persentase kenaikan antara lain:

- JSPT (naik 25 persen ke Rp 5.45 0 per saham)

-  BACA (naik 24,2 persen ke Rp 118 per saham)

-  CITA (naik 16,4 persen ke Rp 3.820 per saham)

-  DAAZ (naik 15,3 persen ke Rp 3.080 per saham)

-  GDST (naik 14,8 persen ke Rp 116 per saham)

Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain:

-  PNSE (turun 18,2 persen ke Rp 895 per saham)

-  MLPT (turun 14,4 persen ke Rp 27.400 per saham)

-  TMPO (turun 13,6 persen ke Rp 120 per saham)

-  KDTN (turun 12,3 persen ke Rp 107 per saham)

-  KDSI (turun 12 persen ke Rp 396 per saham)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis