TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan kerja sama nan dilakukan antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan PT Inti Cakrawala Citra (Indogrosir) dapat menumbuhkan nomor perekonomian Indonesia sebesar 5 persen. Dia mengatakan, perihal tersebut dengan merubah toko kelontong menjadi ritel modern untuk membentuk ekosistem perekonomian nan ada di Indonesia.
"Ya kita bakal terus tingkatkan ya dari tahun ini, ya sekitar 5 persen ya kita tingkatkan terus," ujar Budi Santoso ketika ditemui dalam aktivitas Hari Ulang Tahun ke-31 Indogrosir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Ahad, 10 November 2024.
Meskipun demikian, dia mengatakan saat ini kementeriannya tetap berfokus pada kualitas ekosistem nan terbentuk dari adanya kerja sama itu. Sehingga, lanjut Budi Santoso, perihal itu juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Tapi nan krusial gini ya, nan krusial itu kan kualitasnya, kualitas dari pertumbuhan itu," ucap dia.
Lebih lanjut, Budi Santoso menjelaskan seperti apa skema dalam memandang corak kualitas ekosistem perekonomian nan terbentuk dari kerja sama itu. Dia mengatakan, perihal itu dengan langkah membangun tradisi kebersamaan antara industri ritel besar dan nan tetap kecil.
"Dari sebuah ekosistem nan bagus, tunggu, jangan tunggu sendiri juga, tunggu secara bersama-sama. Jadi itu nan paling krusial ya," tutur Budi Santoso.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini bakal berkisar 5,1 persen. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tetap bersambung pada triwulan III alias Juli hingga September 2024.
Bendahara negara itu mengatakan dorongan dari konsumsi rumah tangga tetap cukup positif. “Pertumbuhan konsumsi rumah tangga terjaga, khususnya kelas menengah atas,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia, Jumat, 18 Oktober 2024.
Sri Mulyani mengatakan, pada tahun 2025 turut memperkiraan pertumbuhan ekonomi terjaga di level 5,2 persen secara tahunan alias year on year. “Terutama dengan terjaganya permintaan domestik dan langkah-langkah reformasi struktural,” kata Sri Mulyani.