Salim Group berasosiasi dengan Fast pada 1990 sebagai salah satu pemegang saham utama. Masuknya konglomerat ini mendorong inisiatif ekspansi upaya Perseroan, dan pada 1993, Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta.
Sukses KFC diikuti oleh waralaba fastfood lain, termasuk McDonald's, Burger King, Pizza Hut, sampai Carl's Junior. Selain itu, muncul pula restoran sigap saji ayam goreng lokal, seperti California Fried Chicken dan Texas Fried Chicken.
KFC juga menjadi inspirasi pelaku upaya UMKM untuk berdagang ayam goreng tepung di pinggir jalan dan beberapa mendirikan waralaba dengan beragam merek. Setelah itu, muncul ragam sajian ayam goreng dengan sambal geprek sampai sambal matah.
Secara internasional, sejarah KFC berasal dari 1952. KFC didirikan oleh Kolonel Harland Sanders (1890–1980), seorang pengusaha nan mulai menjual ayam goreng dari restoran pinggir jalan di Corbin, Kentucky, selama Depresi Hebat.
Sanders mengidentifikasi potensi konsep waralaba restoran, dan waralaba "Kentucky Fried Chicken" pertama dibuka di Utah pada 1952. KFC mempopulerkan ayam di industri makanan sigap saji, mendiversifikasi pasar dengan menantang kekuasaan hamburger.
Dengan menyebut dirinya sebagai "Kolonel Sanders", Harland menjadi tokoh terkemuka sejarah budaya Amerika, dan citranya tetap banyak digunakan dalam iklan KFC hingga hari ini.
Pada 1963 ada 600 restoran KFC, menjadikan perusahaan ini operasi makanan sigap saji terbesar di Amerika Serikat. KFC mempopulerkan ayam di industri makanan sigap saji, mendiversifikasi pasar dengan menantang kekuasaan hamburger.
Sanders kemudian menjual restorannya kepada sekelompok penanammodal nan dipimpin oleh John Y. Brown Jr. dan Jack C. Massey pada 1964.
Pada 2015, KFC mulai dikalahkan oleh Chick-fil-A sebagai pengecer ayam terkemuka di AS. Untuk mengatasi ini, perusahaan meluncurkan inisiatif baru dengan rencana untuk mengubah kemasan, hiasan dan seragamnya, serta memperluas menu.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan tulisan ini
Pilihan editor: Kementerian ATR/BPN bakal Manfaatkan Aset Bekas Pemerintah untuk Kejar Target 3 Juta Rumah