KKP Catat Luas Kawasan Konservasi Laut Bertambah 1 Juta Hektare

Sedang Trending 7 jam yang lalu

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat luas area konservasi laut nasional sebesar 1,079 juta hektare selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan penambahan itu, total area konservasi laut di Indonesia sekarang mencapai 30,99 juta hektare.

“Fokus kami tahun ini pada penetapan area baru, sinkronisasi tata ruang laut, dan penguatan efektivitas pengelolaan melalui sistem EVIKA alias pertimbangan efektivitas pengelolaan area konservasi perairan” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Koswara melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Koswara mengatakan tahun 2025 menjadi fase percepatan pencapaian sasaran 10 persen wilayah laut terlindungi pada 2030. Ia mengatakan capaian ini sekaligus langkah menuju visi jangka panjang dalam program 30×45, ialah 30 persen perlindungan laut pada tahun 2045.

Perluasan area konservasi tahun ini mencakup sejumlah wilayah strategis, ialah Seram bagian Timur, Buru Selatan, Buru, Teonila Serua (Maluku), Aceh Selatan II, Aceh Timur, dan DKI Jakarta. Menurut Koswara, langkah ini tidak hanya menambah luasan wilayah konservasi, tetapi juga memperkuat perlindungan ekosistem krusial seperti terumbu karang, padang lamun, dan mangrove.

Direktur Konservasi Ekosistem KKP Firdaus Agung menambahkan pihaknya memantau efektivitas pengelolaan area konservasi melalui sistem EVIKA Saat ini, KKP mengawasi 117 area konservasi laut di seluruh Indonesia.

Hingga 2024, sebanyak 13 area alias sekitar 11 persen telah mencapai kategori pengelolaan berkelanjutan, antara lain Pulau Pieh, Kepulauan Kapoposang, Kepulauan Anambas, Gili Matra, Laut Sawu, Pulau Padaido, Raja Ampat, Waigeo Barat, Pantai Penyu Pangumbahan, Nusa Penida, Kepulauan Alor, Kepulauan Derawan, dan Raja Ampat.

Firdaus menjelaskan, program pengelolaan area konservasi dilakukan secara kolaboratif berbareng pemerintah daerah, Bappenas, Kemenkeu, Kementerian Lingkungan, BRIN, ATR/BPN, serta mitra konservasi seperti WWF, CTC, RARE, Konservasi Indonesia, dan WRI Indonesia.

Pendanaan aktivitas konservasi laut ini berasal dari beragam lini termasuk APBN/DAK, APBD, BLU/BLUD, serta support internasional seperti GEF-8, Blue Planet Fund, dan TFCCA.

Ia mengatakan kebijakan ekspansi area konservasi laut sejalan dengan pengarahan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk memperkuat ekonomi biru. “Perlindungan area konservasi laut adalah pondasi dari ekonomi biru dengan melestarikan ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat nan menggantungkan hidup pada laut,” ujar Firdaus.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis