Surabaya, CNN Indonesia --
Korban meninggal bumi imbas gedung tiga lantai Pondok Pesantren alias Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk bertambah menjadi lima orang per Rabu (1/10) malam.
Direktur Operasi pencarian dan Pertolongan Basarnas RI Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan pada operasi pencarian hari ke-3 ini, tim rescue hingga malam hari sukses mengevakuasi 7 korban dari reruntuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, lima korban ditemukan dalam kondisi selamat dan mengalami luka-luka. Sedangkan dua korban lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Pada hari ini kita telah sukses mengevakuasi tujuh korban dengan rincian lima selamat dan dua dalam kondisi meninggal dunia," kata Bramantyo di Posko SAR Gabungan, Rabu (1/10) malam.
Dua korban meninggal bumi dievakuasi lebih dulu dari sektor A1 alias bagian depan reruntuhan di sisi kiri.
Salah satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal bumi dan dalam posisi bersujud pada pukul 14.42 WIB. Berikutnya adalah korban berinisial HK nan dievakuasi dalam kondisi selamat pukul 15.52 WIB.
"Sujud itu nan tadi pagi. Iya itu nan hitam, nan sebelahan sama HK [di sektor A1 alias bagian depan reruntuhan]," ucapnya.
Tim SAR Gabungan kemudian kembali menemukan korban selamat atas nama WH pukul 16.05 WIB, korban selamat atas nama PTRA pada 18.02 WIB, dan FTH pukul 18.40 WIB, dan RSI pada pukul 20.22.
Para korban selamat itu sekarang dirujuk ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo untuk mendapatkan pertolongan. Terutama SF nan mengalami cedera fraktur alias patah tulang.
"RSI dalam kondisi selamat namun memerlukan penanganan unik mengenai nan berkepentingan oleh tim medis Dan dirujuk ke rumah sakit umum. Kemungkinan ada fraktur," ucapnya.
Di sela menyelamatkan korban selamat, petugas juga mengevakuasi satu korban tewas nan belum diketahui identitasnya pada pukul 18.17 WIB.
"Kemudian sudah dibawa ke Rumah Sakit Siti Hajar dalam proses identifikasi DVI lantaran dalam kondisi hitam," katanya.
Lima korban nan ditemukan sore hingga Rabu malam ini, kata Bramantyo, seluruhnya dievakuasi dari sektor A4 alias sektor baru di sisi kanan depan reruntuhan beton.
Seperti diketahui, gedung tiga lantai termasuk musala di pondok putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung nan tetap dalam tahap pembangunan tersebut.
Dengan temuan itu, hingga Rabu (1/10) malam, terdapat 108 orang korban telah dievakuasi. Dari jumlah itu, lima di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Sementara sisanya dipastikan selamat namun mengalami luka-luka.
Diperkirakan tetap ada puluhan orang nan terjebak di reruntuhan.
(frd/rds)
[Gambas:Video CNN]