tim | CNN Indonesia
Minggu, 24 Nov 2024 10:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah duit nan tetap dihitung nominalnya dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Provinsi Bengkulu, Sabtu (23/11) malam. Penindakan tersebut diduga kuat mengenai kasus dugaan suap.
"Benar KPK melakukan aktivitas tangkap tangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ada sekitar 7 orang nan diamankan. Dan turut diamankan sejumlah duit (masih dihitung)," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Minggu (24/11).
Juru bicara berlatar belakang pensiunan Polri ini belum bisa memberi jawaban ketika dikonfirmasi salah satu pihak nan tertangkap tangan adalah Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tessa menyampaikan kronologi OTT berikut bangunan kasus nan sedang diusut bakal disampaikan dalam konvensi pers sore alias malam ini.
"Untuk lengkapnya bakal disampaikan secara resmi oleh lembaga sore/malam nanti," ucap Tessa.
Sebelumnya, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata mengatakan KPK meminjam salah satu ruangan di Polresta untuk melakukan pemeriksaan terhadap Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu nan kembali berkontestasi dalam Pilkada 2024 ini.
"Seperti nan rekan-rekan sudah tahu juga, terakhir tiba di Mako Polresta, mungkin saat ini sudah sedang dalam pemeriksaan KPK, tinggal tunggu buletin saja," kata Deddy Nata menjawab pertanyaan wartawan mengenai pemeriksaan Rohidin, di Bengkulu.
Rohidin tiba di Mako Polresta Bengkulu sekitar pukul 22.50 WIB dengan tiga mobil nan digunakan KPK. Deddy Nata pun membenarkan Rohidin merupakan orang terakhir sampai di Mako Polresta Bengkulu nan dibawa KPK.
"Ya memang betul Rohidin masuk. Kita tunggu perkembangan lebih lanjut (dari KPK) ya," kata Deddy Nata.
(lom/sfr)
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.