KPK Soal Sayembara Rp8 M Harun Masiku: Kami Cari Hanya Belum Dapat

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Sabtu, 30 Nov 2024 05:30 WIB

KPK menanggapi Menteri Maruarar Sirait nan bakal memberi Rp8 miliar bagi siapa saja nan bisa menangkap buron kasus korupsi Harun Masiku. KPK menanggapi Menteri Maruarar Sirait nan bakal memberi Rp8 miliar bagi siapa saja nan bisa menangkap buron kasus korupsi Harun Masiku.(CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Alexander Marwata, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengatakan sayembara berbobot Rp8 miliar untuk siapa saja nan bisa menangkap buronan Harun Masiku adalah partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi.

Menurut dia peran masyarakat sangat krusial bagi pemberantasan korupsi dan dia mengapresiasi segala corak partisipasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KPK kan tetap mencari HM, hanya sampai dengan saat ini kan belum dapat. Kalau ada masyarakat nan mau membantu kan baik," kata Alex di Jakarta, Jumat (29/11), diberitakan Antara.

Sayembara Rp8 miliar itu sebelumnya diungkap Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di sebuah video nan beredar di media sosial. Dalam cuplikan itu Maruarar mengatakan bingkisan duit bagi nan bisa menangkap Harun Masiku itu berasal dari kantong pribadinya.

"Saya bakal kasih bingkisan bagi nan bisa menangkap Harun Masiku Rp8 miliar duit pribadi saya, ya agar semangat, agar tidak ada lagi nan kebal hukum," kata Maruarar di video itu.

Harun Masiku, nan selalu mangkir dari panggilan interogator KPK, sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 17 Januari 2020.

Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan pemberian bingkisan alias janji kepada penyelenggara negara mengenai dengan penetapan calon personil DPR RI terpilih periode 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

(fea/fea)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional