Mengenal Brigade Komposit Gaza dan Sejarah Pasukan Perdamaian RI ke PBB

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Indonesia bersiap mengirimkan Pasukan Perdamaian ke Jalur Gaza, Palestina. Namun pemerintah tetap menunggu keputusan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut pasukan perdamaian yang membantu rakyat Palestina dari tindakan genosida Israel itu dinamai Brigade Komposit nan terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.

"Brigade Komposit itu jumlahnya 1.212 (personel)," kata Agus di kata Agus di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan Batalyon Kesehatan mempunyai keahlian perawatan medis. Kemudian Batalyon Zeni mempunyai kemampun mengenai konstruksi, Batalyon Perbekalan bisa membikin dapur umum. Serta Batalyon Support disiapkan untuk membantu pengamanan bagi personel-personel nan bekerja di Gaza.

Selain itu, TNI juga menyiapkan dua kapal rumah sakit dalam misi perdamaian tersebut, ialah KRI Rajiman dan KRI Suharso.

"Itu bisa merawat di dalam kapal, dan juga ada unit darurat bisa operasi kelas satu, ada x-ray dan ada UGD," kata Agus.

Sejarah pasukan perdamaian RI

Sebelum itu, Indonesia pun sudah pernah berkedudukan dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB. Sejak 1957 hingga sekarang, Indonesia telah mengirimkan cukup banyak pasukan, baik itu TNI/Polri hingga masyarakat sipil ke PBB di beragam negara.

Mengutip keterangan dari laman Sekretariat Kabinet RI, pada 1957 silam, Indonesia telah memberangkatkan 599 personel infanteri nan tergabung dalam misi Kontingen Garuda (Konga) I nan ditugaskan di Sinai, Mesir.

Indonesia juga tercatat pernah mengirimkan personel polisi sejak tahun 1989 melalui misi United Nations Transition Assistance Group (UNTAG). Selain itu, Indonesia juga pernah mengirimkan dua kontingen Formed Police Unit ke Darfur Sudan sejak tahun 2008, serta kontingen ke Minusca, Republik Afrika Tengah sejak Mei 2019).

Secara reguler, Polri juga mengirimkan personelnya secara perorangan dengan skema Individual Police Officers (IPOs) ke misi pemeliharaan perdamaian PBB. Hingga saat ini, tercatat 794 IPOs Indonesia telah ditempatkan di beragam MPP PBB di seluruh dunia.

Selanjutnya, berasas info PBB sampai Oktober 2020, Indonesia telah mengirim sebanyak 2.828 personel, termasuk 163 di antaranya perempuan. Jumlah personel ini menempatkan Indonesia dalam posisi ke-10 negara terbanyak nan mengirimkan personel dalam TPCCS.

Pun pada Maret 2023 lampau sebanyak 1.090 prajurit diberangkatkan dalam misi PBB di Lebanon. Dengan rentetan itu, Indonesia telah mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari beragam pihak mengenai keterlibatan pada misi pemeliharaan dan perdamaian PBB itu.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelumnya bersikeras untuk mengirim pasukan perdamaian ke Palestina. Prabowo menyampaikan perihal tersebut saat menghadiri aktivitas Opening Reception IISS Shangri-La Dialogue Edisi ke-21 nan digelar di Hotel Shangri-La, Singapura.

Pada kesempatan itu, Prabowo disebut turut menyerukan agar investigasi secara komprehensif terhadap apa nan terjadi di Rafah, Gaza selatan bisa segera dilakukan.

(khr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional