Mengenal Kalender Hijriah Global Tunggal yang Diterapkan Muhammadiyah

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Muhammadiyah telah menerapkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) untuk menggantikan kriteria wujudul bulansabit dalam menentukan awal bulan Hijriah di penanggalan Islam.

KHGT ini diluncurkan Muhammadiyah bertepatan dengan momen 1 Muharram 1446 Hijriah beberapa hari lalu.

Dikutip di laman resmi Muhammadiyah, konsep KHGT ini digunakan Muhammadiyah dengan mengangkat 'Kriteria Turki 2016' alias hasil forum Muktamar Kalender Islam Global nan digelar di Turki pada tahun 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil dari muktamar tersebut menetapkan konsep almanak dengan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia. Muhammadiyah turut datang di muktamar ini kemudian diperkuat support dari kebanyakan master falak dan astronomi untuk penerapan Kalender Islam Global.

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Maskufa menjelaskan pemilihan Kriteria Turki 2016 oleh Muhammadiyah lantaran dipandang ideal untuk mewujudkan Kalender Islam nan dapat menyatukan umat.

Ia menjelaskan prinsip utama dari KHGT adalah kesatuan matlak, dengan syarat imkan rukyat, ialah ketinggian bulansabit minimal 5 derajat dan perspektif elongasi minimal 8 derajat di bagian bumi mana pun.

"Konsep ini dianggap ideal untuk mewujudkan Kalender Islam pemersatu. Pilihan ini juga didasarkan pada semangat keterbukaan, kebersamaan, dan pencerahan peradaban agar Islam menjadi rahmat bagi alam semesta," ucap Maskufa.

Selain itu, Maskufa juga mengatakan KHGT mencerminkan semangat keterbukaan, kebersamaan, dan pencerahan peradaban, agar Islam betul-betul menjadi rahmat bagi alam semesta.

Maskufa percaya penerapan KHGT bakal membawa akibat positif bagi kepastian dan ketepatan waktu ibadah umat Islam di mana pun mereka berada, terutama bagi mereka nan tinggal di negara-negara dengan minoritas Muslim. Identitas Islam dalam bentuk KHGT bakal semakin terlihat, khususnya dalam misi menyatukan waktu penyelenggaraan ibadah nan selama ini sering kali menimbulkan perbedaan dan apalagi perpecahan.

Dengan adanya KHGT, ucap Maskufa, diharapkan umat Islam di seluruh bumi dapat merasakan kebersamaan dan persatuan nan lebih kuat. Hal ini juga menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan umat Islam dan peradaban dunia.

Diinisiasi sejak 2007

Maskufa menceritakan pada tahun 2007 Muhammadiyah sempat menyelenggarakan simposium internasional berjudul "The Effort Toward Unifying the Islamic International Calendar".

Simposium ini menjadi fondasi bagi keputusan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 dan ke-48 tahun 2022 nan mengamanatkan upaya penyatuan almanak Hijriah di tingkat internasional.

Motivasi Muhammadiyah untuk menerapkan KHGT ini lebih jelas dalam putusan Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar.

Perbedaan dalam memulai ibadah puasa dan hari raya nan disebabkan oleh metode penentuan awal bulan nan tetap lokal menjadi perhatian utama. Selain itu, ibadah nan mengenai dengan tempat geografis nan berbeda, seperti puasa Arafah, menekankan pentingnya almanak nan seragam.

Putusan tersebut juga menggarisbawahi konsep ummatan wahidatan, nan berfaedah umat Islam adalah satu kesatuan, sebagaimana diamanatkan dalam Alquran.

Meskipun umat Islam tersebar di beragam negara dengan beragam mengerti keagamaan, organisasi, dan budaya, perbedaan ini menjadi tantangan sekaligus rahmat. Namun, perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriah, terutama untuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian.

"Perbedaan ini sebagai rahmat sekaligus tantangan. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan dalam Kalender Hijriah, terutama awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Muhammadiyah memandang erlu untuk adanya upaya penyatuan Kalender Hijriah nan bertindak secara internasional," ucap Maskufa.

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional