ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 21 Mei 2024 14:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah dugaan bahwa nyamuk nan diinfeksi kuman wolbachia merupakan senjata biologis alias biological weapon.
Budi menjelaskan nyamuk dengan kuman wolbachia ini digunakan demi melawan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Menurut dia, uji coba nan dilakukan di Yogyakarta sudah melalui proses riset mendalam.
"Data ini nyata gitu. Jadi jika ada nan bilang, 'wah, ini Menkesnya bio weapon'. Aduh, ini datanya sudah diriset, dan datanya nyata, dan beberapa negaranya pun sudah memakai," kata Budi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan nyamuk dengan kuman wolbachia selama ini telah disebarkan di area Yogyakarta. Hasilnya, Yogyakarta menjadi tak mengalami kenaikan kasus DBD.
Ia menegaskan penyebaran nyamuk wolbachia berasas hasil riset. Ia pun berambisi info tersebut meyakinkan pemerintah wilayah di seluruh Indonesia untuk melakukan perihal serupa.
"Jadi jika bapak ibu banyak nan kena, liburan dulu ke Jogja lama lah. Karena di sana nyamuknya sudah enggak menularkan dengue. Itu sebabnya kita mau mencoba," kata dia.
Budi mengatakan bakal menyebar nyamuk wolbachia di area Bandung, Kupang, Bontang, hingga Semarang untuk menekan kasus DBD.
Budi lantas mengungkapkan kasus DBD hingga minggu ke-18 di tahun 2024 ini melonjak hingga 91.269 kasus. Sementara kasus kematian DBD tahun 2024 berjumlah 641 orang.
Teknologi menyebar nyamuk wolbachia dipercaya dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak bakal menular ke dalam tubuh manusia.
(rzr/tsa)
[Gambas:Video CNN]