Menteri Airlangga Minta PLTU Bebas Emisi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebetulnya boleh-boleh saja untuk tetap dipertahankan. nan krusial menurut Airlangga PLTU tersebut kudu dipastikan bebas emisi untuk mencapai program net zero emission.

“Persoalan PLTU kan bukan tidak boleh daripada pembangkitnya, tetapi nan krusial net zero emission,” ujar Airlangga dalam pidatonya di aktivitas kumparan Green Initiative Conference 2024 pada Selasa, 24 September 2024.

Airlangga meyakini sasaran net zero emission tersebut bisa dicapai dengan penggunaan blue amonia dalam proses pembakaran di PLTU. Blue ammonia belakangan disebut-sebut sebagai solusi daya ramah lingkungan nan dapat menurunkan emisi karbon. Dilansir dari situs World Energy, blue amonia merupakan metode rendah karbon untuk memproduksi senyawa kimia dengan menggunakan steam methane reformation.

Net zero emission-nya bisa kita tarik dengan pembakaran nan dicampur dengan blue ammonia,” kata Airlangga.

Selain itu menurutnya bisa juga dilakukan teknik likuifikasi terhadap karbonnya. Karbon nan dihasilkan kemudian ditransportasikan dan dimasukkan kembali ke dalam tanah. “Dengan itu Indonesia bisa menyelesaikan (target) net zero emission,” ucapnya.

Sebagai informasi, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik sendiri telah mengamanatkan penghentian operasional alias pemensiunan PLTU. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya juga telah merencanakan upaya pemensiunan 13 PLTU.

Iklan

Di aktivitas nan sama, Airlangga mendorong agar pemerintah wilayah (Pemda) di seluruh Indonesia untuk menyediakan transportasi publik berbasis listrik. Hal ini menurutnya berangkaian dengan komitmen transportasi hijau nan menjadi bagian dari ekonomi hijau.

“Penerapan transportasi hijau menjadi penting, terutama transportasi publik,” kata Airlangga.

Airlangga menyebut bahwa Jakarta telah sukses menjadi percontohan nan baik mengenai penyediaan transportasi massal berbasis listrik. Penggunaan bus listrik di Jakarta menurutnya merupakan langkah nan cukup progresif. Ia berambisi daerah-daerah lain di Indonesia bisa mengikuti langkah tersebut.

“Bus (listrik) itu DKI (Jakarta) lebih progresif dibandingkan wilayah lain, tentu saya berambisi jika wilayah lain juga bisa segera mengikuti,” ujar mantan Ketua Umum Golkar tersebut.

Pilihan Editor: Terpopuler: 4 Proyek Prabowo jadi Bom Waktu, 4 Perusahaan Grup Bakrie Ditetapkan PKPU

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis