Nana sang Pembaca Garis Tangan dan Jati Diri Palm Reader

Jakarta, CNN Indonesia --

Nana menyadari bahwa ada sesuatu nan asing dalam dirinya.

Peristiwa nan dirasakannya sejak umur 5 tahun hingga dewasa, membikin Nana menemukan jati dirinya sebagai palm reader.

Awalnya pengetahuan itu hanya didapat dari kitab nan diberikan kakaknya pada saat Nana berumur 12 tahun.

Buku nan hanya di mengerti oleh dirinya membuatnya semakin percaya bahwa dirinya spesial seperti anak indigo.

Kemampuan palm reading nan di punya tentu mendapat respon positif dari keluarganya.

Adapun perihal mengerikan nan dilalui Nana ialah saat mencoba mengenal tarot.

Nana selalu dihantui oleh gambaran hitam nan selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.

Mulai dari saat itu Nana menyadari bahwa tarot bukan lah media nan cocok baginya melainkan membaca garis tangan/palm reader.

Seiring melangkah waktu, Nana membuka booth pada event di kampus hingga mendapat pengguna dari luar negeri untuk membaca garis tangannya.

"Ada empat garis referensi ialah garis kehidupan, garis pikiran, garis cinta, dan garis pernikahan" ujar Nana.

Hingga saat ini Nana mempunyai tujuan untuk membantu orang melalui garis tangan dan mewujudkan impiannya untuk menjadi palm reader go internasional.