CNN Indonesia
Kamis, 31 Okt 2024 23:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid memberi penjelasan tentang lahan seluas 2.086 hektare di Ibu Kota Nusantara (IKN) nan disebut belum clear. Nusron memastikan lahan itu tidak bermasalah tetapi tetap ditempati sejumlah masyarakat.
"Sebenarnya bukan masalah. nan bilang masalah siapa?. Bukan masalah. Jadi begini lho, itu HGU. HGU-nya habis. Memang jika habis-habis itu diambil alih negara," kata Nusron di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).
"Kemudian nan lama keberatan diambil alih, ada sebagian masyarakat menempati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan tanah nan sudah lenyap masa HGU bakal diserahkan ke Bank Tanah. Lalu ada porsi 30 persen di antaranya nan dipisahkan untuk reform agraria.
Orang-orang nan sudah tinggal lama di lahan itu berkuasa atas pembagian tanah, namun jumlahnya terbatas. Nusron berbicara pemerintah bakal menghitung perihal itu.
"Karena mereka sudah kadung menduduki dilegalisasi, tinggal masalah isunya adalah jumlah. Karena jika land reform kan jumlahnya enggak boleh banyak, enggak boleh hektare-hektaran. Mungkin separuh hektare, seperempat hektare," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri ATR/BPN periode sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah mengungkap ada 2.086 hektare lahan di IKN belum clear. Dia melaporkan perihal itu ke Presiden Jokowi.
AHY mengatakan memang tak semua dari lahan itu bakal digunakan untuk area inti pemerintahan. Namun, ada 2,75 hektare dengan kurang lebih 22 bagian tanah di Sepaku bakal dipakai sebagai pengendali banjir.
Lalu ada 44,6 hektare alias sekitar 48 bagian tanah nan hendak dijadikan jalan tol alias bebas hambatan.
"Yang jelas bagi kami prinsipnya adalah kudu clean and clear dulu lahan nan ada, kemudian baru kita bisa keluarkan sertifikat kewenangan pakainya untuk digunakan semaksimal mungkin," kata AHY di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/4).
(dhio/fea)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.