Pabrik Uang Palsu di Bekasi: Rp1,2 Miliar Dijual Seharga Rp300 Juta

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut uang palsu (upal) sebanyak Rp1,2 miliar nan dicetak di Bekasi rencananya bakal dijual seharga Rp300 juta.

Kasubdit IV Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmaji mengatakan perihal itu terungkap setelah kepolisian berpura-pura menjadi pembeli dan menanyakan nilai jual upal tersebut.

"Jaringan ini mau jual ke kita Rp300 juta. Dia minta dibayar segitu," kata Andri kepada wartawan, Kamis (12/9).

Andri turut mengungkap para tersangka setidaknya sudah enam kali mencetak upal. Dalam sekali produksi, kata dia, tersangka bisa mencetak upal pecahan Rp100.000 sebanyak 12.000 lembar.

"Yang sebelumnya sudah sempat terjual, mereka beli putus ke jaringan ini (seperti orang beli narkoba). Pemesannya para tersangka enggak kenal, kan beli putus kayak beli narkoba," tutur Andri.

Dari hasil pendalaman sementara, diduga para pembeli upal ini menggunakannya untuk tindakan penipuan. Namun, perihal ini tetap diselidiki lebih lanjut.

"Kemungkinan duit nan beredar tersebut digunakan untuk penipuan," ujarnya.

Sebelumnya, Dittipideksus Bareskrim Polri menggerebek tempat percetakan duit tiruan senilai Rp1,2 miliar di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (6/9).

Dalam kasus ini, polisi sukses menangkap 10 tersangka. Di antaranya, SUR nan berkedudukan sebagai pemilik, TS sebagai pemilik dan menerima orderan, SB sebagai tenaga kerja nan memotong duit palsu. Kemudian IL, AS, MFA, EM, SUD, SUR serta JR nan berkedudukan sebagai perantara.

Saat penggerebekan, polisi juga menyita sejumlah peralatan bukti di letak penggerebekan. Mulai dari perangkat pencetakan duit tiruan hingga upal pecahan Rp100.000 sebanyak 12.000 lembar.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]