Pasokan dan Harga Sembako Berpotensi Naik saat Pilkada Serentak

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengantisipasi permintaan pasokan dan nilai sembako nan berpotensi mengalami lonjakan saat kampanye pemilihan kepala wilayah alias Pilkada serentak pada 2024.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan pilkada serentak berimplikasi terhadap sembako seperti nan pernah terjadi saat pileg dan pilpres beberapa waktu lalu.

"Sebagian calon kepala wilayah menggunakan sembako (untuk kampanye), tentu itu tidak bisa dihindari. Pemerintah perlu menjaga itu (pasokan dan nilai sembako)," ujarnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Maino mengatakan Presiden Joko Widodo telah menugaskan Badan Pangan Nasional melalui Bulog untuk menyalurkan support pangan kepada masyarakat pada Agustus, Oktober, dan November 2024.

Bantuan pangan itu tidak semata-mata lantaran pilkada, tetapi sebagai corak upaya pemerintah mengantisipasi kekurangan pasokan sembako di tingkat akar rumput.

"(Bantuan pangan) bisa juga antisipasi manakala kelak saat pilkada terjadi peningkatan kebutuhan sembako khususnya bagi para calon kepala daerah," kata Maino.

Pada 27 November 2024, Indonesia bakal mengadakan pilkada secara serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.

Iklan

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan kabupaten/kota administratif di bawah Provinsi DKI Jakarta tidak termasuk dalam jumlah 37 provinsi tersebut lantaran mempunyai status wilayah otonomi khusus.

Bulog memastikan stok persediaan beras pemerintah cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat, termasuk pada momentum pilkada serentak.

Sejauh ini pemerintah pusat belum mengeluarkan keputusan terbaru untuk menambah impor untuk memenuhi permintaan selama pesta rakyat tersebut. Kuota impor beras Bulog tetap sebanyak 3,6 juta ton pada  2024.

Pilihan Editor: Sandiaga Janji Tiket Pesawat bakal Turun sebelum Pemerintahan Jokowi Digantikan Prabowo