Penjajakan dengan BUS, BTN Targetkan Akuisisi Tahun Ini Rampung

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

INFO BISNIS – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tengah melakukan penjajakan dengan sebuah bank umum syariah (BUS) nan cukup potensial untuk diakuisisi dan digabungkan dengan unit upaya syariah (UUS)-nya, ialah BTN Syariah. Perseroan berharap, proses akuisisi tersebut dapat rampung sebelum tahun ini berakhir.

“Banknya apa, saya tetap kudu merahasiakan, lantaran bakal berurusan dengan otoritas jasa finansial dan pasar modal mengenai keterbukaan informasi,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam konvensi pers Public Expose Live secara daring di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.

BTN, kata dia, tengah melakukan uji tuntas (due diligence) dengan sebuah BUS nan telah melangkah selama beberapa waktu, namun dia menolak menyebut nama bank tersebut. “Katakan saja namanya bank X. Jadi bank X ini sedang kami dekati, dan salah satunya nan sedang dibahas adalah mengenai valuasi,” kata Nixon.

Kendati menolak menyebut nama bank tersebut, Nixon mengungkapkan bahwa proses due diligence melangkah dengan lancar dan prosesnya lebih sederhana. Selain itu, dari negosiasi nan berjalan, BTN menilai transaksi jual-belinya tidak bakal rumit. “Yang ketiga, size (ukuran banknya) relatif tidak terlalu besar,” ujar Nixon.

Manajemen BTN saat ini tengah intens bermusyawarah tentang valuasi BUS potensial tersebut dengan pemegang saham BTN, dalam perihal ini Kementerian BUMN, serta pemegang saham BUS nan hendak diakuisisi. Menurut perkiraan, transaksi bisa diselesaikan pada tahun ini alias awal tahun depan, dengan penandatanganan conditional shares purchase agreement (CSPA) dapat dilakukan pada September alias Oktober. Namun, lantaran pembelian saham tersebut bersyarat sesuai dengan arti CSPA, tetap terdapat sejumlah proses nan kudu dilalui BTN.

“Kalaupun kita sama-sama sudah sepakat, bakal ada izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dahulu, izin ke pemegang saham, lampau ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan seterusnya. Jadi lantaran tetap bersyarat, tergantung pada perizinan OJK dan tergantung pada persetujuan pemegang saham,” ujar Nixon.

Selain proses tersebut di eksternal, terdapat proses manajemen internal nan juga kudu dikebut. Nixon mengatakan, BTN tengah melakukan audit laporan keuangan, lantaran proses transaksi CSPA kudu menggunakan kitab nan telah diaudit.

Nixon optimistis, prosesnya dapat melangkah lancar sesuai target, lantaran BTN sebelumnya telah menargetkan untuk dapat menyelesaikan spin-off BTN Syariah pada awal tahun depan. “Kita (BTN) dengan mereka (bank nan dibidik) bisa dibilang 70 persen sepakat. Lalu apakah bisa mendekati 90 persen dalam minggu ini, kita lihat saja,” ujar Nixon. (*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis