Perlukah Jakarta Waspadai Potensi Ancaman Gempa Megathrust? Ini Kata BMKG

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Jakarta dan sekitarnya bisa terkena akibat gempa megathrust berasal di area subduksi Selat Sunda dengan potensi kekuatan Magnitudo 8,7. Gempa ini memiliki akibat guncangan kuat dan tsunami di Banten, Lampung, Jakarta, dan Jawa Barat mencapai skala intensitas kuat hingga sangat kuat dan menimbulkan kerusakan ringan hingga sedang.

"Hasil pemodelan tsunami akibat gempa Mw8,7 di area megathrust Selat Sunda menunjukkan bahwa tsunami dengan tinggi di atas tiga meter dapat terjadi dan dapat menjangkau pantai Jakarta sekitar dua jam setelah gempa," kata Penanggung Jawab Tim Diseminasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Septa Anggraini dalam perbincangan Kesiapsiagaan Provinsi DKI Jakarta Terhadap Ancaman Gempa Bumi Megathrust di Gedung BPBD DKI Jakarta, Selasa, 10 September 2024.

Itu sebabnya, BMKG mengingatkan pentingnya investasi mitigasi terhadap kesiapsiagaan berbasis masyarakat dalam menghadapi potensi musibah gempa bumi megathrust di Jakarta. 

"Ini perlu kita sikapi gimana kita menyiapkan mitigasinya, investasi mitigasi nan kudu disiapkan, bukan menunggu korban," katanya.

Investasi ini untuk mitigasi agar mengurangi korban dan risiko. "Itu pembelajaran nan diambil gempa megathrust," kata Septa.

Septa menyebutkan, BMKG berbareng pemerintahan, akademisi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga terus menggencarkan kesiapsiagaan berbasis masyarakat melalui program "tsunami ready community".

Upaya tersebut untuk membentuk masyarakat nan siap terhadap ancaman bencana, khususnya bencana gempa megathrust.

"Kita juga memulai tidak dari nol, kita juga menyiapkan kapabilitas sesuai kebutuhan untuk kesiapsiagaan ini untuk membentuk masyarakat siap ketika menghadapi ancaman bencana," katanya.

Ia mengakui, tidak ada agunan bebas ancaman. "Tapi setidaknya dengan kita punya kapabilitas kita siap ada modal untuk hadapi bencana," ujar Septa.

Kenapa Jakarta Bisa Rentan

Menurut Septa, wilayah Jakarta secara fisiografi didominasi oleh kondisi dataran rendah dengan struktur tanah lunak. Jarak antara Kota Jakarta dan area subduksi lempeng di selatan Jawa Barat sekitar 300 kilometer.

"Di Jakarta, semakin ke utara tanahnya semakin lunak dan makin tebal. Jika terjadi gempa di area megathrust Mw8,7 maka sebagian besar wilayah Jakarta mempunyai kerentanan sangat tinggi terhadap gempa," kata Septa.

Di sisi lain, Septa menegaskan tidak ada nan bisa memprediksi kapan terjadi gempa. Bahkan, negara maju seperti Jepang pun tidak bisa memprediksi kapan gempa terjadi. "Sehingga, dengan sejarah gempa nan telah tercatat maka bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk menata mitigasi ketika terjadi bencana," katanya.

Adapun info potensi gempa megathrust, menurut Septa, bukan prediksi alias peringatan dini. Karena itu dia mengimbau agar masyarakat tidak mamaknai info secara keliru dan tetap beraktivitas seperti biasa.

BMKG juga bakal terus memonitor dengan intensif aktivitas seismik di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Informasi potensi gempa dan tsunami juga merupakan upaya persiapan untuk mencegah akibat kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa, andaikan terjadi gempa kuat dan membangkitkan tsunami dengan skenario terburuk.

Berikutnya: Ini nan dilakukan BPBD Jakarta Hadapi Potensi Bencana

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis