TEMPO.CO, Balikpapan - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), berbareng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk perusahaan, meresmikan proyek Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL) dan Proyek Peciko 8A & 8B.
Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, tiga proyek itu merupakan upaya industri hulu migas, baik SKK Migas, kontraktor perjanjian kerja sama (KKKS) serta upaya penunjang lainnya untuk mengeluarkan semua daya menjaga produksi nasional. Proyek-proyek itu diproyeksikan menambah kapabilitas produksi gas sebesar 36 MMSCFD, minyak dan kondesat sebesar 16,000 BOPD.
“Puncak produksi nan diharapkan dari ketiga proyek tersebut untuk gas sebesar 11.9 MMSCFD serta minyak dan kondensat sebesar 2025 BOPD,” kata Shinta di Kantor PHM Balikpapan Base Office pada Senin, 8 Juli 2024.
Shinta mengatakan, saat ini ada delapan proyek nan sedang mengalir dari sasaran 15 proyek pada 2024. Hal itu, kata dia, bisa meningkatkan efisiensi dan pengembangan lapangan di sektor hulu migas dalam menjamin keterasediaan pasokan daya di Kalimantan Timur.
“Tak hanya memberikan faedah bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan namun juga menjadi sebuah legacy bagi masyarakat sekitar,” ujarnya
General Manager PHM Setyo Sapto Edi menuturkan komitmennya untuk terus menjalankan aktivitas operasi hulu migas nan selamat, efektif, unggul dan ramah lingkungan sehingga wilayah kerja Mahakam dapat memproduksi migas secara berkepanjangan serta berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan persediaan dan pencapaian sasaran produksi migas nasional.
Iklan
Ia juga menyatakan PHM secara terus-menerus berinvestasi dalam aktivitas pengeboran eksplorasi dan pengeboran dalam pengembangan lapangan-lapangan migas untuk menemukan sumber daya baru. “Kami menerapkan praktik-praktik terbaik untuk mempertahankan tingkat produksi dan menahan laju penurunan produksi alamiah dalam mendukung tercapainya ketahanan daya Indonesia,” katanya.
Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL) adalah proyek pemasangan Gas Lift Compressor di anjungan existing Bekapai BA dengan gas-lift nan diinjeksikan ke sumur-sumur di anjungan existing Bekapai BG dan BL. Penginjeksian gas-lift ke sumur-sumur di anjungan existing Bekapai, sekaligus menandai tahap first gas-in alias onstream pada 24 Mei 2024. Setelah melalui uji coba operasi selama 72 jam nonstop, Proyek Bekapai AL dinyatakan selesai dan siap beraksi penuh pada 2 Juni 2024. Saat ini gain produksi nan telah dihasilkan dari pemasangan Gas Artificial Lift ini adalah sekitar 2,500 BOPD.
Sementara itu, Proyek Peciko 8A – SWPG Debottlenecking melalui pemasangan Booster Compressor Package, Liquid Transfer Pump, dan Diesel Engine Generator adalah pilot project nan juga merupakan upaya PHM untuk memproduksi minyak dan gas pada mode LLP (Low Low Pressure) di anjungan eksisting SWPG. Saat ini gain produksi nan didapat adalah 6 MMSCFD dan diharapkan bakal meningkat hingga 8 MMSCFD.
PHM juga melaksanakan Project Peciko 8B, ialah pemasangan Bosster compressor Package, Liquid Transfer Pump, dan Diesel Engine Generator pada anjungan MWPA dan MWPB Platform di lapangan offshore Peciko. Proyek Peciko 8B ini merupakan kelanjutan dari upaya PHM untuk menambah produksi gas dan condensate dari lapangan Peciko.
Pilihan editor: Pertamina Tergetkan Lifting Minyak 420 Ribu Barel per Hari pada 2024