Pilkada Purwakarta 2024: 8 Partai Non Parlemen Purwakarta Terindikasi Pecah

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Purwakarta – Dinamika dan konstelasi Politik pasca putusan MK nan final dan mengikat nan diinisiasi Gugatan oleh Partai Buruh dan Partai Gelora Indonesia membikin Perubahan geopolitik, psikologis Politik dan suasana politik jelang pemilukada serentak 2024 di seluruh wilayah kab/kota dan Propinsi ialah Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil walikota serta Bupati dan Wakil Bupati pemilihan serentak 2024.

Partai Non Parlemen maupun masyarakat luas sangat mengapresiasi perjuangan Partai Buruh dan Partai Gelora nan mana dianggap partai mini non parlemen tapi mempunyai kekuatan Besar dalam merubah konstalasi politik dalam pemilukada serentak 2024. Suatu bentuk nyata kebenaran kerakyatan nan sesungguhnya, bahwa “Setiap penduduk negara mempunyai kewenangan nan sama kedudukannya dalam norma dan pemerintahan”. Tentunya perihal ini bakal mempengaruhi kebijakan tiap partai baik secara sendiri maupun koalisi dan memberikan kesempatan bagi partai-partai non parlemen untuk turut mengambil bagian dalam kontestasi. Tentu tidak hanya menjadi pendukung, namun sebagai pengusung pasangan calon dalam pilkada serentak 2024.

Para ketua partai di tingkat Kabupaten nan tergabung dalam Aliansi delapan Partai selanjutnya berupaya untuk mendapatkan B1 KWK sebagai persyaratan pengusungan sebagaimana sistem partai masing-masing untuk kemudian diserahkan kepada calon pilihan mereka.

Sebagaimana diketahui, dari sejak awal aliansi delapan partai ini berjuang berbareng untuk menyatukan Paslon pilihan mereka nan mengusung tagline “Cantik-Bertaqwa”. Namun diujung pendaftaran Paslon, tidak satupun ketua partai nonparlemen ini dapat masuk ke KPUD selain ketua Partai Gelora nan ikut mendaftar berbareng paslon nan diusung PKB dan PPP.

Apakah aliansi partai nonparlemen terpecah?
Pertanyaan ini semakin menggelitik dan indikasi partai non parlemen nan tergabung dalam Aliansi delapan Partai Non Parlemen di kabupaten Purwakarta bakal terpecah semakin kuat apalagi ketika mobil komando salah satu federasi nan sebelumnya diinformasikan rusak gensetnya dan batal digunakan untuk menghantar pendaftaran Paslon Anne-Budi pada hari Rabu justeru akhirnya tampak mengantarkan Paslon Yadi-Pipin pada Kamis malam.

Hingga buletin ini diturunkan belum didapatkan info secara pasti apakah penyebab nan sebenarnya sehingga koalisi pengusung partai besar Golkar dan PDIP tidak menyertakan partai non parlemen sebagai pengusung sekalipun sudah menyerahkan B1 KWK mereka serta belum ada pernyataan resmi mengenai arah support meski terindikasi terpecah arah support lantaran tidak menjadi bagian dari partai pengusung.

Post Views: 5

Selengkapnya
Sumber salamolahraga.com Olahraga
salamolahraga.com Olahraga