CNN Indonesia
Jumat, 31 Jan 2025 14:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima koalisi masyarakat sipil untuk membahas laporan dugaan korupsi publikasi ratusan Sertifikat Hak Milik (SHM) alias Hak Guna Bangunan (HGB) di dalam pagar laut pesisir Tangerang.
"Hari ini KPK menerima audiensi dari koalisi masyarakat sipil. Pertemuan ini sebagai corak pelibatan publik dalam pemberantasan korupsi," ujar Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1).
Budi menyambut baik langkah nan diambil oleh koalisi masyarakat sipil untuk melaporkan dugaan korupsi. Hal itu sebagai corak peran serta aktif dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlebih setiap upaya pemberantasan korupsi nan KPK lakukan, baik melalui pendekatan pendidikan, pencegahan, maupun penindakan, butuh peran serta dan support masyarakat," ucap dia.
Beberapa tokoh di dalam koalisi tersebut adalah mantan ketua KPK Abraham Samad dan M. Jasin, aktivis Said Didu, Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah Gufroni, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani, hingga Ketua Indonesia Memanggil (IM57+) Institute Lakso Anindito.
Abraham Samad mengatakan koalisi sudah menyampaikan laporan nan berisi info dan arsip kepada ketua KPK. Ia meminta KPK untuk melakukan investigasi.
"Kita membawa laporannya juga nan sudah dibuat oleh teman-teman koalisi ialah dugaan korupsi nan terjadi di proyek strategis nasional PIK 2. Kita mau KPK lebih konsentrasi, menelisik, melakukan investigasi terhadap proyek strategis nasional," kata Samad.
Sejumlah pihak menjadi terlapor, mulai dari pemilik Agung Sedayu Grup ialah Sugianto Kusuma namalain Aguan hingga Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
"Ada dugaan kuat terjadi suap-menyuap, gratifikasi, di dalam publikasi sertifikat di atas laut nan diduga kuat dilakukan oleh Agung Sedayu Group dan anak perusahaannya nan super cepat. Oleh lantaran itu, kita meminta agar KPK tidak usah cemas memanggil orang nan merasa dirinya kuat selama ini ialah Aguan, lantaran nama ini seolah-olah diciptakan mitos bahwa dia tidak tersentuh oleh hukum," ucap Samad.
(ryn/tsa)
[Gambas:Video CNN]